Bantah Ada Aliran Dana BUMN untuk Acara Nusantara Bersatu, Erick Thohir: Jangan Saling Tuduh!

Selasa, 29 November 2022, Pukul 22:23 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir membantah anggapan ada perusahaan pelat merah yang mendanai Gerakan Nusantara Bersatu yang digagas Relawan Jokowi. Dia berjanji, jika ada komisaris atau direksi BUMN yang terlibat maka akan ditindak tegas. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah anggapan ada perusahaan pelat merah yang mendanai Gerakan Nusantara Bersatu yang digagas Relawan Jokowi. Dia berjanji, jika ada komisaris atau direksi BUMN yang terlibat maka akan ditindak tegas.

“Kan sudah dijawab bahwa itu tidak benar ada aliran dana dari BUMN. Silakan periksa, kalau ada saya tangkap direksinya,” tandas Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Suara.com.

Menurut Erick, bantahan itu juga sudah disampaikan oleh sejumlah anggota DPR RI yang menyatakan bahwa tidak ada dana BUMN untuk menyukseskan gelaran akbar itu. Karena itu, ia menyarankan agar semua pihak tidak saling tuduh.

“Tidak ada aliran dana sudah disebutkan kok. Sudah ada beberapa anggota DPR yang menyatakan itu tidak benar. Kita hidup itu jangan saling menuduh, tapi kalau ada fakta silahkan ini keterbukaan,” tutur Erick.

Kendati demikian, Erick mengatakan memang ada komisaris dan direksi BUMN yang tidak selalu melulu bekerja atas nama perusahaan. Dia menambahkan, ada waktu di luar jam kerja yang bisa digunakan komisaris dan direksi untuk kegiatan lain.

BACA JUGA :  PPATK Duga Ada Peran Profesional dalam Kasus Pencucian Uang Rafael Alun

“Kalau yang namanya komisaris di jam-jam yang bukan waktunya, ya saya enggak bisa dong. Ada yang ikut kegiatan yayasan, ada ikut kegiatan, ini kan saya nggak. Tapi kalau di jamnya (kerja) harus komit,” pungkas dia.

Sebelumnya, mantan Sekjen Projo, Guntur Siregar, menyebut bahwa BUMN terlibat dalam acara Nusantara Bersatu di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (27/11). Guntur menyebut acara yang turut dihadiri Jokowi itu menelan biaya Rp 100 miliar.

Dikutip dari RM.id (29/11), anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus langsung membantah tudingan Guntur tesebut.

“Itu isapan jempol belaka dan fitnah keji. Saya sudah klarifikasi langsung kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Tidak ada pengajuan proposal melalui Kementerian BUMN. Pak Erick bahkan tidak tahu sama sekali soal acara tersebut,” ungkap Deddy pada hari Senin, 28 November lalu. (BD)

Latest

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa RATAS.id— Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa kekuatan sejati bangsa bersumber dari doa dan...

Soal Politik! Bamsoet Tegaskan Pentingnya Reformasi Internal Partai

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pembenahan internal partai politik...

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600