Dampak Perang Israel-Hamas, Ekonom Bank Mandiri: Harga Bahan Bakar Minyak Bisa Naik

Selasa, 10 Oktober 2023, Pukul 15:23 WIB
Perang antara Israel dengan Hamas diprediksi memengaruhi ekonomi Tanah Air karena Indonesia merupakan negara net importir minyak. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Konflik bersenjata terbuka antara Israel dengan Hamas menbuat harga minyak mentah dunia kembali “mendidih”. Diprediksi, Indonesia berpotensi terkena dampak rembetan dari peningkatan harga bahan bakar tersebut.

Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, kondisi itu bisa memengaruhi ekonomi Tanah Air karena Indonesia merupakan negara net importir minyak. Dengan demikian, gejolak yang terjadi terhadap harga minyak bisa merembet ke tekanan inflasi.

“Dikaitkan dengan perang dan kenaikan harga komoditas dan energi itu memang tidak bisa dihindarkan, tentu saja ketika terjadi perang seringkali yang dimainkan harga minyak,” ungkap Andry dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Selasa (10/10/2023).

Sebagai catatan, pada Senin (9/10/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melejit 2,97% di posisi US$ 85,25 per barel, sedangkan minyak mentah brent dibuka melesat 2,21% ke posisi US$ 86,45 per barel.

Harga minyak Brent ditutup di posisi US$ 88,2 per barel atau terbang 4,28% sementara harga minyak WTI terbang 4,35% ke posisi US$ 86,38 per barel. Kondisi ini menurut Andry menjadi sinyal tekanan yang akan merembet ke Indonesia, termasuk APBN pemerintah.

BACA JUGA :  Gak Perlu Ribet! Samsat Keliling Hari Ini Siaga di 14 Wilayah Jadetabek, Cek Lokasimu dan Bawa Berkas Ini

“Kalau harga minyak nantinya lebih agresif naiknya dibanding kenaikan harga komoditas utama Indonesia seperti batu bara dan CPO, sebagaiman kita ketahui kalau kenaikan harga minyak beri pressure ke fiskal, karena kita net importir,” tutur Andry.

Karena itu, menurut Andry, mau tidak mau inflasi akan berpotensi terkerek naik, ditambah potensi kenaikan harga pangan akibat efek kepanjangan dari fenomena iklim kering ekstrem seperti El Nino. Maka, antisipasi pengendalian harga ke depan menjadi semakin penting.

“Jadi perlu juga ada komitmen dengan negara-negara lain terutama yang penghasil beras untuk kita lock bukan hanya tahun ini untuk mereka tetap bisa ekspor di 2024 ke Indonesia, jadi kita bisa securing supply berasnya di tahun ini maupun tahun depan,” tutur Andry. (ARH)

Latest

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600