DPR Minta Pemerintah Percepat Penyaluran Beras dan Penyerapan Jagung di NTT

Rabu, 24 September 2025, Pukul 14:11 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, saat melakukan kunjungan kerja bersama tim Komisi IV DPR RI ke Perum Bulog di Kupang, Senin (22/9/2025). (Dokumentasi DPR RI)

RATAS – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan mendesak pemerintah mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta penyerapan hasil panen jagung oleh Bulog di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu ia sampaikan saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Perum Bulog di Kupang.

Menurut Yohan, hingga Oktober 2025 penyaluran beras SPHP di NTT baru mencapai sekitar 40 persen. Angka tersebut dinilainya belum maksimal, padahal kebutuhan masyarakat semakin mendesak akibat harga beras yang terus naik.

“Mudah-mudahan November ini bisa segera dituntaskan agar bantuan untuk rakyat benar-benar tersalurkan. Rakyat sangat membutuhkan, apalagi harga beras di lapangan kian mahal,” ujar Yohan.

Ia menjelaskan, keterlambatan penyaluran dipicu belum adanya penugasan resmi dari pemerintah pusat yang masih menunggu keputusan rapat terbatas (ratas). “Mudah-mudahan kebijakan segera keluar agar sisa penyaluran Oktober–November bisa dituntaskan,” tambahnya.

Selain stok beras, Yohan juga menyoroti rendahnya serapan jagung oleh Bulog di NTT. Padahal, menurutnya, kualitas jagung di wilayah ini termasuk yang terbaik di Indonesia. Dari target 27 ribu ton, hingga kini Bulog baru menyerap sekitar 300 ton.

BACA JUGA :  PPATK Pastikan Rekening Ustaz Dasad Latif Sudah Dibuka Sejak Juli

“Ini angka yang sangat kecil. Bulog jangan hanya menunggu pasokan masuk gudang, tetapi harus turun langsung ke area pertanian untuk menyerap jagung dari petani,” tegasnya.

Ia menambahkan, kendala kadar air yang sebelumnya menjadi hambatan kini sudah teratasi. Petani NTT mulai menjemur jagung lebih lama agar sesuai dengan standar pembelian Bulog.

Yohan yang merupakan legislator dari Dapil NTT I menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat untuk menjadikan NTT sebagai lumbung jagung nasional.

“NTT punya lahan luas, kualitas jagung terbaik, dan petani aktif hampir di semua kabupaten. Dengan dukungan teknologi dan kebijakan serius dari pusat, NTT tidak hanya bisa swasembada jagung, tapi juga menjadi penghasil utama bagi kebutuhan nasional hingga ekspor,” tandasnya.

Menurutnya, momentum kelangkaan jagung untuk kebutuhan peternakan saat ini seharusnya menjadi peluang bagi NTT untuk menunjukkan potensi sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. (HDS)

Latest

Dukung RUU Perampasan Aset, Mufti Anam Ingatkan: Jangan Sampai Konsumen Jadi Korban

RATAS - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset sebagai langkah memperkuat pemulihan...

Dorong Literasi Keuangan Generasi Muda, Bank Jakarta Dukung Abang None

RATAS - Sebagai perwujudan komitmen dalam mendukung pengembangan bakat dan kreativitas generasi muda di Jakarta, Bank Jakarta kembali mendukung acara Puncak Abang None Jakarta 2025. Dukungan tersebut...

Bamsoet Sebut Pidato Presiden Prabowo di PBB Manifestasi Tekad Kedaulatan

RATAS  – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi serta mendukung penuh pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, tanggal...

Revisi UU BUMN Harus Tegas Larang Rangkap Jabatan

RATAS — Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menekankan pentingnya pengaturan tegas terkait larangan rangkap jabatan dalam revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN....

Pidato Presiden Prabowo di PBB Jadi Momentum Strategis Perkuat Peran Indonesia

RATAS – Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, mengapresiasi pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)....
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600