Gara-Gara Banyak Pasangan Tak Mau Punya Anak, Korsel Bakal Dihantam Krisis Demografis?

Senin, 28 November 2022, Pukul 21:04 WIB
Di Korea Selatan, saat ini banyak perempuan secara sadar memutuskan untuk tidak menikah karena mereka menganggap institusi pernikahan menindas hak mereka sebagai perempuan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Di Korea Selatan saat ini sangat banyak orang yang memilih untuk tidak menikah atau pasangan yang tidak ingin memiliki anak (childfree). Penyebabnya tak lain adalah karena telah terjadi perubahan pandangan pada kehidupan pernikahan, berkeluarga, hingga ketidakpastian terhadap masa depan.

Salah satunya terjadi pada Yoo, seorang karyawan perusahaan keuangan di Seoul yang kini berusia 30 tahun. Yoo mengungkapkan bahwa neneknya dulu melahirkan enam anak, sedangkan ibunya melahirkan dua anak. Tapi Yoo sendiri mengaku tidak mau punya anak.

“Saya dan suami sangat menyukai bayi. Tapi ada hal-hal yang harus kami korbankan jika kami ingin membesarkan anak. Jadi ini masalah pilihan dan kami sepakat untuk fokus pada diri kami masing-masing,” ujar Yoo, dikutip dari US News, Senin (28/11/2022).

Tak bisa dipungkiri, tren untuk tidak menikah atau tidak memiliki anak meningkat di negara maju lainnya. Tapi khusus di Korea Selatan, krisis demografis akibat tren tersebut ternyata berlangsung dengan sangat parah.

BACA JUGA :  Baru Dilantik, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Langsung ‘Sentil’ Massa Tuntutan 17+8

Menurut data Badan Statistik Korea Selatan per September 2022 lalu, jumlah rata-rata bayi yang lahir hanya 0,81 pada tahun 2021. Angka tersebut menjadi yang terendah di dunia selama tiga tahun berturut-turut.

Populasi menyusut untuk pertama kalinya di Korea Selatan terjadi pada tahun 2021 kemarin. Akibatnya, kekhawatiran pun timbul karena populasi yang menurun dianggap bisa merusak ekonomi lantaran kurangnya tenaga kerja.

Selain itu, pengeluaran diprediksi juga akan meningkat karena jumlah orang tua mengalami kenaikan sedangkan jumlah pembayar pajak menyusut. Padahal, Korea Selatan tercatat telah mengeluarkan 280 triliun Won untuk mengembalikan keadaan itu selama 16 tahun terakhir. (BD)

Latest

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution RATAS.id — HR. Sang Alang Hardjono, atau yang dikenal sebagai Sang Alang—pencipta lagu fenomenal...

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital RATAS.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan memperluas fasilitas Garuda Spark Innovation...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600