Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

Rabu, 01 Oktober 2025, Pukul 19:25 WIB

RATAS – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden menimpa siswa-siswi SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

“Kejadian ini menyusul insiden serupa di Ciamis dan Lampung hanya dalam dua hari terakhir. Artinya, kasus keracunan akibat MBG terjadi hampir setiap hari dalam sepekan terakhir,” ujar Charles dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, fakta ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam tata kelola program MBG. Karena itu, pemerintah tidak boleh menganggapnya sebagai insiden sesaat.

“Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah taruhan yang tidak bisa dinegosiasikan. Pemerintah tidak boleh menutup mata,” tegas politisi PDI-Perjuangan tersebut.

Charles mendesak pemerintah mengambil langkah konkret, termasuk menghentikan sementara penambahan dapur baru hingga evaluasi menyeluruh terhadap dapur yang ada benar-benar tuntas.

“Saya mendesak audit ketat dan independen terhadap seluruh mata rantai penyediaan makanan — mulai dari bahan baku, proses produksi, penyimpanan, hingga distribusi,” tambahnya.

BACA JUGA :  Stok Pertalite dan Solar Menipis, DPR Usul Ada Fatwa MUI Soal BBM Bersubsidi

Sebagai solusi, Charles meminta pemerintah mempertimbangkan pemanfaatan dapur sekolah sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.

“Penggunaan dapur sekolah jauh lebih efektif, transparan, dan mudah diawasi oleh guru, orang tua, serta masyarakat,” jelas legislator asal Dapil DKI Jakarta III itu.

Ia mencontohkan praktik di Jepang dan Tiongkok yang telah puluhan tahun menjalankan program makan siang sekolah berbasis dapur sekolah, dengan keterlibatan orang tua dalam pengawasan.

“Dengan dapur sekolah, risiko kontaminasi bakteri dalam proses masak dan distribusi bisa ditekan karena makanan disajikan dalam kondisi hangat dan segar,” kata Charles.

Lebih lanjut, ia mengusulkan mekanisme penyajian makanan bergaya prasmanan dan pelibatan sekolah secara langsung dalam penyelenggaraan MBG.

“Tidak boleh lagi ada produksi massal ribuan paket dalam sehari untuk banyak sekolah. Hampir semua kasus keracunan terjadi karena makanan basi akibat produksi berlebihan dari dapur pusat,” pungkasnya. (HDS)

Latest

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan RATAS.id - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan dukacita...

Setjen DPR RI Ingatkan Pegawai Parlemen agar Nilai Pancasila Nyata dalam Etos Kerja

Setjen DPR RI Ingatkan Pegawai Parlemen agar Nilai Pancasila Nyata dalam Etos Kerja RATAS.id - Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Rahmad Budiaji, menegaskan bahwa...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600