Kecam Pemecatan Prof. Zainal dari RS Kariadi, IDI: Kritikannya Merupakan Bentuk Kebebasan Berpendapat

Senin, 24 April 2023, Pukul 15:51 WIB
Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin yang diberhentikan dari RSUP Kariadi Semarang. Diduga, ia diberhentikan dari tempatnya bekerja karena isi tulisannya di media yang penuh kritik tajam seputar kebijakan Kemenkes. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Dipecatnya dokter spesialis bedah syaraf Prof. Dr. Zainal Muttaqin, PhD, SpBS dari RS Kariadi, Semarang, menuai kontroversi. Bahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikutan buka suara lantaran tidak setuju atas keputusan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut.

Seperti yang dilansir Suara.com (24/4/2023), sudah jadi rahasia umum bila Prof. Zainal dianggap kerap melontarkan kritikan terhadap kebijakan Kemenkes. IDI pun menilai tindakan Prof. Zainal sebagai bentuk kebebasan berpendapat yang dilindungi UUD 1945.

Prof. Zainal dikenal sebagai dokter bedah saraf dengan kekhususan yang langka di bidang keilmuan Epilepsi yang sangat dibutuhkan masyarakat. Bahkan Prof. Zainal adalah satu dari lima pakar bedah epilepsi di Indonesia yang berpengaruh. Ia juga aktif sebagai pengajar yang menghasilkan dokter spesialis bedah saraf yang jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR. Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT., menegaskan bahwa organisasi akan memberikan pendampingan hukum atas perlakukan terhadap Prof. Zainal.

BACA JUGA :  Sadis! Seorang Gubernur di Filipina Ditembak Mati di Rumahnya, Lima Warga Juga Tewas

“PB IDI melalui Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) PB IDI dan IDI Wilayah Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hukum, dan memperjuangkan hak-hak sebagai anggota IDI dan warganegara Indonesia,” kata Adib lewat siaran pers tertulisnya, Senin (24/4/2023).

“Selain mengkritik Kemenkes, tulisan Prof. Zainal di media massa juga berguna untuk menjelaskan kesalahpahaman publlik terhadap organisasi profesi dan situasi kesehatan di Indonesia,” Adib menambahkan.

Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah dr. Djoko Handojo, Sp. B-onk, menuturkan bahwa semestinya masalah tersebut dapat didiskusikan secara kekeluargaan terlebih dahulu oleh semua pihak yang terlibat.

“Semestinya pemerintah tidak boleh melupakan pengorbanan para dokter dan semua tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi Covid. Kita semua pernah bersama-sama bahu membahu hingga bisa mencapai situasi seperti sekarang,” ungkap dr. Djoko.

Janganlah jasa-jasa beliau dan juga tenaga kesehatan lainnya juga organisasi profesi dilupakan hanya karena kritik yang bertujuan agar pemerintah kita menjadi lebih baik lagi,” dr. Djoko menambahkan.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, berharap tindakan serupa tidak akan menimpa tenaga kesehatan lainnya.

BACA JUGA :  Mantan TGUPP Anies Tuding Pj Heru Budi Sunat Anggaran JakWiFi, DPRD DKI Langsung Membantah

“Mudah-mudahan tindakan-tindakan represif seperti ini tidak berlanjut yang akan memperkeruh keadaan dan yang akan dirugikan adalah pasien-pasien dan peserta didik beliau dan masyarakat pada umumnya,” ujar dr. Ari. (BD)

Latest

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Manfaat Labu Siam yang Jarang Diketahui 

RATAS – Labu siam adalah jenis sayuran yang populer di Indonesia dan banyak digunakan dalam masakan tradisional. Labu siam yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dapat diolah menjadi...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600