Mengagetkan! China Berencana Cetak Alquran Versi Gabungan Ajaran Islam dengan Konghucu

Minggu, 24 September 2023, Pukul 14:55 WIB
Saat ini diperkirakan 25-50 juta orang penduduk Cina beragama Islam. Dari 56 etnis yang diakui pemerintah China, sebanyak sepuluh di antaranya adalah etnis muslim. Tak mengherankan jika umat muslim bisa ditemukan di seluruh wilayah China, khususnya di bagian barat laut China. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini beredar rumor bahwa China akan mengubah isi Alquran sesuai dengan versi mereka sendiri. Pemerintah Xi Jinping berencana menggabungkan isi kitab Alquran dengan isi kitab suci agama Konghucu menjadi sebuah kitab tersendiri.

Berdasarkan laporan Radio Free Asia (RFA), disebutkan bahwa modifikasi Alquran versi China itu merupakan bagian dari upaya “sinifikasi” terhadap Islam. Sinifikasi (sinicize) adalah proses mengubah atau memodifikasi sesuatu sesuai dengan budaya China.

Seperti yang dikutip Detik.com (24/9/2023), dijelaskan juga bahwa tujuan “meng-China-kan” Islam ini sudah dirancang sejak tahun 2018. Pada akhir Juli lalu, sekelompok pejabat pemerintah dan akademisi berkumpul di Urumqi, Ibu Kota Xinjiang, untuk membahas penerapan rencana tersebut.

Seperti yang telah diketahui, Xinjiang merupakan wilayah di barat daya China yang memang mayoritas penduduknya muslim, terutama etnis Uighur. Selama ini, pemerintah China dilaporkan kerap mengontrol ketat aktivitas beragama warga Xinjiang hingga menahan jutaan etnis Uighurdi kamp konsentrasi untuk doktrinisasi nilai komunis.

Sementara itu, menurut kantor berita Xinhua, para pejabat dan akademisi China yang berkumpul di Urumqi merasa eksekusi sinifikasi terhadap Islam belum berjalan signifikan sejak rencana itu disusun pada tahun 2018 lalu.

BACA JUGA :  Nama Anies Baswedan Sedang Digodok PKS untuk Pilpres 2024

Sebelumnya, pada tahun 2018, Institut Pusat Sosialisme China (bagian dari Kelompok Kerja Front Persatuan Partai Komunis) menyusun rencana nasional berisi 32 poin untuk sinifikasi masing-masing dari tiga agama monoteistik utama di China. Ketiga agama itu adalah Protestan, Katolik, dan Islam. Rencana itu disebut-sebut bakal dilaksanakan dalam lima tahun ke depan.

Dikabarkan, beberapa tempat di Negeri Tirai Bambu telah dipenuhi dengan ideologi ekstremis. Masjid-masjid meniru arsitektur asing. Umat muslim mengenakan pakaian asing, dan label halal pada makanan diterapkan secara berlebihan. “Beberapa tempat meniadakan ideologi tradisional Islam China,” isi yang ada pada rencana tersebut, seperti dikutip RFA.

Disebutkan pula, Partai Komunis China (PKC) ingin memperkuat pengaruh China dengan membuat Alquran dan hadis dalam versi terjemahan baru. Terjemahan itu nantinya menggunakan Konfusianisme untuk menafsirkan kitab Alquran.

Penafsiran itu sendiri merujuk pada koleksi terjemahan dan tulisan Islam Dinasti Qing dalam Bahasa Mandarin yang dikenal sebagai Kitab Han. Kitab Han adalah kumpulan teks Islam yang menggunakan konsep Konfusianisme untuk menjelaskan teologi Islam.

BACA JUGA :  Gubernur Jabar "Ngamuk-ngamuk" Marahi Petinggi BUMD (PT. Jaswita), Ini Sebabnya!

Sejalan dengan hal tersebut, para akademisi dan pejabat menilai Beijing diharuskan bekerja keras lagi untuk bisa memadukan Islam dengan Konfusianisme alias nilai-nilai Konghucu. Salah satu caranya adalah merilis Alquran baru yang diterjemahkan dalam bahasa Tiongkok dan memiliki rujukan yang selaras dengan “semangat zaman.”

“Mengsinifikasi Islam di Xinjiang harus mencerminkan aturan historis tentang bagaimana masyarakat berkembang, melalui konsolidasi kekuatan politik, pengamanan masyarakat, dan pembangunan budaya,” kata Wang Zhen, seorang profesor di Institut Pusat Sosialisme China.

Pemimpin Partai Komunis sekaligus Presiden China, Xi Jinping, pertama kali menyinggung soal sinifikasi agama ini saat berpidato pada tahun 2015 lalu. Dia kemudian menyebut upaya sinifikasi Islam secara spesifik pada 2017.

Islam di mata China memang dipandang sebagai ancaman terhadap keunggulan mereka. Seiring dengan itu, Beijing kerap menganiaya warga muslim yang ada di negara itu, misalnya terhadap etnis Uighur dan Hui. (ARH)

Latest

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Eks Bupati Sleman Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

RATAS – Mantan Bupati Sleman inisial SP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020. Penetapan tersangka terhadap Bupati Sleman periode 2010-2015...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600