Meski KKB Serang Sipil di Nduga, Mahfud: Tidak Ada Operasi Militer di Papua

Ilustrasi KKB (Foto: Istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah menegaskan tidak ada operasi militer di Papua, karena situasi keamanan secara umum cukup kondusif. Hanya di wilayah tertentu saja ada terjadi kekerasan keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD), saat media briefing terkait “Kondisi Keamanan Terkini di Papua” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/7).

“Dilihat dari perspektif keamanan nasional, situasi di Papua secara umum dalam kondisi kondusif. Perbuatan KKB hanya di area-area terbatas saja seperti di Nduga, Puncak Jaya dan Yakuhimo. Kalau daerah lainnya aman,” tutur Mahfud.

Mahfud kembali menegaskan tidak ada operasi militer di Papua. Aparat penegak hukum hanya menggunakan senjata saat ada ancaman dari KKB yang membahayakan keselamatan warga.

“Di sana tidak ada operasi militer. Tidak menggunakan pendekatan senjata. Kecuali dilakukan tindakan tegas dalam menjamin keamanan masyarakat dan penegakan hukum,” tandas Mahfud.

Mahfud juga menuturkan bahwa musuh rakyat bukanlah Papua, melainkan KKB. Karena orang-orang Papua merupakan orang yang beradab. “Tanah Papua itu tidak bisa diwakili KKB. Jadi yang akan kita tindak tegas itu bukan Papua, karena Papua itu terdiri dari orang-orang yang jauh lebih beradab dibandingkan dengan KKB,” tutur Mahfud.

BACA JUGA :  DPR Apresiasi Penangguhan Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi 

Identitas KKB yang beraksi di Nduga, Papua, kata Mahfud, sudah dikantongi aparat penegak hukum. Untuk itu aparat kemanan akan memburu dan menindak tegas KKB itu. “Sekarang yang identitasnya sudah kita ketahui, pelakunya mereka selalu melakukan itu. Oleh sebab itu, pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB itu,” ungkapnya.

Menurut Mahfud, pemerintah sudah membuka dialog terkait keamanan di Papua yang telah dilakukan berulang kali. “Langkah-langkah lain adalah dialog-dialog yang selama ini sudah dilakukan berkali-kali kita ke Papua. Selanjutnya kita juga undang orang Papua ke Istana, sehingga demokrasi betul-betul berjalan di Papua,” pungkasnya. (BD)

Latest

91 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masih Hilang 

RATAS – Puluhan korban insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur belum ditemukan hingga Selasa (30/9) malam. Hal itu disampaikan oleh...

Mantan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Ditahan KPK 

RATAS – Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (1/10). Hendi ditahan usai diperiksa sebagai tersangka...

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Kilang Minyak Pertamina di Dumai Dilanda Kebakaran

RATAS – Kilang PT Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau dilanda kebakaran hebat pada Rabu (1/10) malam. Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Subholding Refining...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600