Nelayan Kecil Butuh Perlindungan, Darori Ingatkan Pemerintah

Selasa, 23 September 2025, Pukul 06:13 WIB

RATAS – Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro, menegaskan bahwa perhatian khusus terhadap nelayan kecil harus menjadi prioritas utama meski anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2026 meningkat menjadi Rp13 triliun.

Menurut Darori, salah satu persoalan utama nelayan kecil adalah tingginya biaya operasional, terutama bahan bakar. “Nelayan kadang setiap hari belum tentu mendapat tangkapan yang cukup, tetapi tetap harus menanggung biaya bahan bakar yang tinggi. Karena itu subsidi sangat diperlukan,” ujarnya dalam wawancara dengan Parlementaria di Ruang Rapat Komisi IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9).

Selain subsidi, Darori juga menilai pentingnya dukungan sarana penangkapan seperti jaring, perahu, dan kapal kecil. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan tanpa membebani modal besar.

Ia menekankan pentingnya pengembangan program Kampung Nelayan Maju sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Program tersebut dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan melalui diversifikasi usaha berbasis kelautan, pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, hingga pembangunan infrastruktur desa nelayan.

BACA JUGA :  Polemik Royalti Musik, BAM DPR RI Dengar Aspirasi PSEM dan Bantu Tuntaskan Masalah

“Dengan adanya Kampung Nelayan Maju, masyarakat pesisir tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan, tetapi juga bisa memperoleh tambahan penghasilan dari kegiatan lain yang berbasis kelautan,” jelasnya.

Legislator Fraksi Partai Gerindra itu juga mengingatkan perlunya pengawasan ketat terhadap praktik penangkapan ikan ilegal serta larangan kapal besar masuk ke wilayah tangkap nelayan kecil. Hal ini, menurutnya, penting agar nelayan tradisional tetap memiliki ruang hidup dan sumber penghidupan yang layak.

Darori menegaskan, peningkatan anggaran KKP menjadi Rp13 triliun harus benar-benar diarahkan untuk penguatan nelayan kecil, pengawasan laut, serta pengembangan sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. “Kalau program ini dijalankan dengan serius, kemiskinan di kalangan nelayan bisa ditekan, dan mereka akan lebih mandiri,” pungkasnya. (HDS)

Latest

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan RATAS.id - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan dukacita...

Setjen DPR RI Ingatkan Pegawai Parlemen agar Nilai Pancasila Nyata dalam Etos Kerja

Setjen DPR RI Ingatkan Pegawai Parlemen agar Nilai Pancasila Nyata dalam Etos Kerja RATAS.id - Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Rahmad Budiaji, menegaskan bahwa...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600