Pasca Deklarasi Pencapresan Anies, Jokowi Bakal Singkirkan Kader NasDem dari Kabinet?

Jumat, 14 Oktober 2022, Pukul 13:14 WIB
Sinyal perombakan kabinet atau reshuffle kabinet kembali disampaikan Presiden Joko Widodo setelah Partai Nasdem secara resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024. Sinyal itu mendapatkan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle kabinet. Sinyal bakal dilakukannya reshuffle itu mulai kelihatan tak lama setelah Partai NasDem, yang notabens merupakan koalisi pemerintah, mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

“Rencana selalu ada, pelaksanaannya nanti diputuskan,” kata Jokowi kepada wartawan soal rencana reshuffle, Kamis (13/10).

Di Kabinet Indonesia Maju, saat ini ada tiga kader NasDem, yakni Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Beberapa organisasi relawan Jokowi telah mendesak Jokowi untuk mencopot tiga orang menteri asal Partai NasDem. Mereka tidak terima terhadap keputusan partai besutan Surya Paloh itu mengusung Anies sebagai capres.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga ikut mendukung rencana Jokowi melakukan reshuffle.

Menurut Hasto, Jokowi butuh menteri yang loyal, solid, dan bekerja menyelesaikan masalah rakyat. Hasto menuding deklarasi itu sebagai sinyal NasDem yang ingin agar Jokowi lekas diganti. Bahkan, Hasto menyebut NasDem telah keluar dari partai koalisi pemerintah.

BACA JUGA :  Kejaksaan Jakarta Pusat Periksa Eks Menkominfo, Ini yang Ditelusuri!

Merespons hal itu, NasDem mempertanyakan sikap Hasto yang tampak keras mengkritisi deklarasi Anies, tapi diam saat Prabowo Subianto dideklarasikan Partai Gerindra sebagai capres.

“Itu klaim tak berdasar namanya. Koalisi itu didasarkan pada apa sih? Pada pencapresan seseorang? Gerindra kenapa tidak disebut lepas juga jika begitu,” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Minggu (9/10).

Melihat sinyal tersebut, pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, berpendapat bahwa NasDem bisa saja terkena reshuffle oleh Jokowi karena terlalu bersemangat mendeklarasikan Anies sebagai capres.

“Kalau NasDem dianggap sebagai partai yang bisa mengganggu jalannya pemerintahan. Apalagi euforia Anies itu bisa mengganggu jalannya pemerintahan, karena NasDem terlalu euforia, ya bisa saja (reshuffle),” tutur Asrinaldi, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Lantas, jika memang terkena reshuffle, menurut Asrinaldi, tak mungkin semua menteri dari partai tersebut didepak. Ia berpendapat reshuffle hanya untuk memberi peringatan bagi partai NasDem saja.

“Untuk memberikan peringatan bahwa NasDem ini tidak lagi loyal, tidak lagi menjadi pendukung militan Jokowi,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Reshuffle Kabinet Merah Putih Bukan Isapan Jempol

Asrinaldi juga menilai Jokowi tidak akan reaktif dan mengganti menteri asal NasDem dalam waktu dekat. Sebab, Asrinaldi yakin, Jokowi akan menunggu momentum jika benar-benar melakukan reshuffle. Alasan evaluasi kinerja menteri bisa jadi dipakai untuk mendepak menteri dari NasDem.

“Kalau tidak ada alasan khusus, NasDem akan teriak juga, akan heboh juga. Pak Jokowi tidak sekadar langsung reaktif gitu, dia mempelajari dulu selama 3-6 bulan. Tapi alasan sebenarnya orang bakal lupa, karena euforia Anies di NasDem,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan Jokowi soal reshuffle menandai adanya ketegangan di internal koalisi pemerintah.

“Terlebih Presiden juga tidak lama sebelum ini bertemu dengan Megawati. Biar bagaimanapun Jokowi perlu menimbang kepentingan politik di kabinetnya,” katanya, dikutip dari CNNIndonesia (14/10).

Menurut Dedi, hal yang menjadi persoalan bukanlah langkah NasDem mendeklarasikan calon presiden, melainkan sosok Anies yang dideklarasikan.

Ia berpendapat partai koalisi pemerintah seolah khawatir jika Anies ikut Pilpres 2024. Selain berpeluang menang, Anies juga dianggap dapat menjadi ancaman bagi kebijakan Jokowi ke depan.

BACA JUGA :  Diisukan Jadi Menteri Pertanian Menggantikan Syahrul Yasin Limpo, Buwas: Tidak Ada Masalah

Sekarang, karena Anies menjadi jauh lebih populer usai dideklarasikan NasDem, bukan tidak mungkin, partai penyokong pemerintah dilanda kekhawatiran. Dan untuk menekan manuver NasDem, bisa saja usulan reshuffle itu muncul,” ungkapnya.

Di sisi lain, menurut Dedi, mengganti menteri dari NasDem adalah pilihan sulit bagi Jokowi. Sebab, selain kontribusi yang cukup besar, Surya Paloh dinilai memiliki pengaruh di kabinet. Tapi pilihan itu bisa saja diambil jika ada tekanan.

“Tapi, siapa Jokowi kalau tanpa Megawati dan PDIP? Artinya, pilihan sulit itu menjadi mudah jika tekanan datang dari partainya sendiri,” ujarnya. (BD)

Latest

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600