Resmi Raih Gelar Doktor dengan IPK 3,81, Bakal Cagub DKI dari Golkar bukan “Kaleng-kaleng”, Bang Zaki sangat Layak Pimpin Jakarta

Sabtu, 17 Juni 2023, Pukul 16:50 WIB

RADAR TANGSEL RATAS – Bakal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dari Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar berhasil meraih gelar doktor ilmu pemerintahan pada Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81 alias sangat memuaskan. Bakal cagub DKI itu pun sangat moncer kualitasnya dan bukan “kaleng-kaleng”.

Dengan modal intelektualitas yang tinggi dan berpengalaman memimpin daerah, merakyat serta memiliki segudang prestasi, Bang Zaki yang saat ini merupakan bupati Tangerang itu dinilai sangat layak memimpin Kota Jakarta ke depan. Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Bidang Keagamaan, Pendidikan dan Kebudayaan, Ashraf Ali.

“Itu bukti nyata seorang figur Zaki yang memang memiliki kualitas tinggi dan kapasitas yang sangat memadai. Luar biasa. Bukan kaleng-kaleng. Beliau sangat layak memimpin Jakarta ke depan,” tegasnya.

Saat dihubungi awak redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, Sabtu pagi, 17 Juni 2023, Ashraf mengatakan, Bang Zaki, panggilan akrab Ahmed Zaki Iskandar, merupakan pejabat negara yang memiliki kualitas kelas 1. “Karena, sebagai pejabat negara menjadi bupati Tangerang dan ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, beliau masih bisa memberikan kontribusi pemikiran. Itu seperti yang dituangkan dalam disertasinya hingga beliau berhasil meraih gelar doktor,” ucapnya.

Politisi senior Golkar DKI Jakarta ini menandaskan, dalam situasi yang “darsak” atau darurat dan mendesak pada masa pandemi  Covid-19, Bang Zaki masih tetap bisa menjadi “pilot” memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang. “Tidak boleh berhenti pelayanannya. Di saat warga sangat terbatas dalam menjalani aktivitas karena mengikuti aturan pemerintah pada masa Covid-19, pelayanan kepada masyarakat tetap harus dilakukan,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, semua sisi terkena imbas baik kesehatan, ekonomi, lingkungan maupun infrastruktur. “Kepiawaian beliau itulah yang membuat situasi yang bergejolak karena Covid-19 dapat diatasi diatasi dengan baik. Itu semua dapat diatasi dengan suatu sistem yang tertuang dalam disertasi beliau,” cetusnya.

Mantan ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta tersebut menyatakan, karena kepiawain Bang Zaki itulah, tidak heran, loyalis Airlangga Hartarto dijagokan menjadi bakal cagub. “Sangat pantas dan layak beliau dijagokan di DKI. Dan jagoan Golkar DKI ini bukan kaleng-kaleng. Beliau sangat nyata prestasinya. Seorang pemimpin itu harus mempunyai pengalaman. Punya kemampuan berpikir. Punya kemampuan bernegoisasi. Sosok yang humble dan merakyat. Itulah sosok Bang Zaki,” paparnya.

Dikagumi Profesor Penguji

Dikatakan Ashfar, Bang Zaki sendiri tercatat memiliki banyak prestasi dan saat ini makin lengkap dengan diraihnya gelar doktor itu. Para profesor penguji pun mengagumi hasil disertasi Zaki.

“Banjir prestasi. Sangat lengkap. Sekarang meraih doktor. Ingat, meraih doktor itu bukan suatu yang mudah. Ini doktor beneran. Bukan doktor-doktoran. Dan, para profesor penguji pun mengaku kagum dengan disertasi Bang Zaki yang tebal itu. Tampak ada tanda (warna) di situ. Dan, disertasi itu memang dibaca. Dan beliau mampu menjelaskan dengan luar biasa pertanyaan-pertanyaan profesor-profesor. Beliau juga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dari profesor-profesor penguji. Penjelasan yang diberikan pun paripurna,” puji Ashraf.

Kader DPP dan DPD Golkar Bangga

Diakui Ashraf, dengan diraihnya gelar doktor oleh Zaki, para kader baik di DPP maupun DPD Golkar DKI Jakarta pun merasa bangga. “Jadi pemicu semangat para kader Golkar DKI. Kita semua bangga dipimpin oleh pemimpin yang merakyat dan mempunyai intelektualitas yang tinggi. Figurnya merakyat, kemampuan intelektualitasnya tinggi dan memadai. Tidak salah pilih sebagai modal DKI 1. Golkar, baik DPP maupun DPD DKI dan seluruh jajaran memiliki kebanggaan dan wajib memperjuangkan. Tampilkan pada rakyat Jakarta. Jakarta sebagai kota besar dengan berbagai permasalahannya, ingin kota ini lebih berkembang dan maju dan rakyatnya sejahtera. Mengarah bagaimana mewujudkan keadilan dan kemakmuran, pemimpinnya harus punya pengalaman. Itu semua ada di figur Bang Zaki,” sebutnya.

BACA JUGA :  Viral! Aksi Indonesia Boikot McDonald's dan Starbucks Jadi Sorotan Media Asing

Berhasil Jadi “Pilot” di Kabupaten Tangerang

Dijelaskan Ashraf, Bang Zaki berhasil menjadi “pilot” di Kabupaten Tangerang. “Pesawat kalau pilotnya berpengalaman, maka penumpangnya nyaman sampai tujuan. Aman sampai tujuan. Jangan pilotnya ugal-ugalan, terjadi ketidaknyamanan nanti. Apalagi, menghadapai persoalan. Seorang pilot memiliki peran yang penting. Kemarin, Covid-19 itu situasinya mahadahsyat turbulensi, ya. Tapi, beliau bisa memimpin membawa kapal besar Kabupaten Tangerang dengan baik. Dan, soft landing mendarat dengan lembut. Padahal, situasi pesawat turbulensi, terjadi goncangan-goncangan yang dahsyat di pesawat. Tapi, dapat diatasi dan disiasati dengan sistem-sistem teknologi IT, ada aplikasi yang namanya Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan (SIPENDUK), Sistem Informasi Pelayanan Pelayanan Terpadu (SIPINTER). Sistem Informasi Cetak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Online Terpadu (SICEPOT),  dan lain-lain. Misalnya, orang lahir pada masa pandemi langsung bisa bawa akte kelahiran. Itu sistem yang dibangun. Dan semuai sistem ini tepat digunakan oleh pemerintahan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Jadi, jangan ragukan lagi Bang Zaki pimpin Kota Jakarta,” pungkasnya.

Judul Disertasi

Ya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat ini telah resmi menyandang gelar doktor. Bang Zaki berhak menggunakan gelar doktor di namanya setelah kemarin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Inovasi Pelayanan Publik, di Era Pandemi Covid-19, di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”.

Dalam sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan di Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu, Bang Zaki dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir nyaris sempurna. Yakni IPK-nya 3,81 atau Sangat Memuaskan.

Alasan Memilih Judul Disertasi 

Disertasi berjudul “Inovasi Pelayanan Publik di Era Pandemi Covid-19, di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” itu dibuat dengan alasan berikut. Yakni, pelayanan publik terganggu akibat pandemi Covid-19 dan berdampak pada kehidupan masyarakat.

Penelitian ini dibuat sebagai salah satu solusi dalam memberikan pelayanan publik ketika masa pandemi. Penelitian itu sendiri dilaksanakan pada 23 Desember 2020 hingga 27 Februari 2021 di ruang lingkup Pemerintah Tangerang, khususnya organisasi perangkat daerah (OPD) yang memberikan pelayanan publik.

“Pandemi Covid-19 tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memberikan layanan kepada masyarakat. Justru, pemerintah daerah (pemda) harus hadir untuk memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya melakukan inovasi di berbagai pelayanan publik,” ungkap Zaki saat berjuang mempertahankan disertasinya di depan tim penguji.

Adapun bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan pembuatan website atau aplikasi pelayanan publik. Di antaranya adalah Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan (SIPENDUK), Sistem Informasi Pelayanan Pelayanan Terpadu (SIPINTER).

Inovasi terbaru yang lain adalah Sistem Informasi Cetak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Online Terpadu (SICEPOT). Program ini memungkinkan pelayanan pembayaran PBB dengan proses pembayaran cashless tanpa harus datang ke Badan Pendapatan Daerah (BPD).

Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta itu menerangkan, inovasi tersebut dapat meminimalisasi adanya praktik pungutan liar (pungli) yang menjadi penyakit akut di lingkungan pemerintahan. Sebab, berkurangnya pertemuan tatap muka dan transaksi cashless dinilai membantu masyarakat terhindar dari praktik tersebut.

BACA JUGA :  Bantah Ada Pesan Sponsor di RUU DKJ, Bang Oding Optimis "Gubernur Jakarta Dipilih Presiden" Lolos

“Lalu ada inovasi Sistem Informasi Booking Online Medical Check-up (SIBOMCU). Dengan aplikasi ini, masyarakat yang mau mendapatkan pelayanan medis bisa tanpa hadir langsung ke rumah sakit dan menyesuaikan dengan waktu yang dapat disesuaikan,” kata Zaki seraya menambahkan, ia menyelesaikan pendidikan doktornya dalam waktu empat tahun.

Harapan Tim Penguji

Dalam kesempatan itu, tim penguji berharap, semoga penelitian ini dapat menjadi bahan dasar dan rujukan penelitian lain. Diharapkan, ini juga dapat mengembangkan dan memperkaya keilmuan di bidang ilmu pemerintahan, ungkap tim penguji.

Salah satu penguji pun menyebut Ahmed Zaki Iskandar sebagai doktor kearifan lokal. Hal itu dinilai dari upaya pengabdiannya kepada masyarakat dalam meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Tangerang.

“Pendidikan ini diharapkan dapat memperkaya dan menjadi rujukan mahasiswa pada bidang yang sama. Hasil ini bisa menjadi masukan disertasi untuk kebutuhan penelitian. Ini juga diharapkan dapat menjadi acuan oleh penelitian selanjutnya,” pungkasnya.

Jalannya Sidang

Sidang terbuka yang digelar hari  Jumat, 16 Juni 2023 itu berjalan lancar di ruang sidang khusus untuk program pascasarjana doktoral. Diketahui, sidang berlangsung dari pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 12.00 WIB di lantai satu gedung pascasarjana.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Hyronimus Rowa, M. Si. hadir mewakili atas nama Rektor IPDN Dr. Drs. Hadi Prabowo, M. M. Pada sidang itu diputuskan, Zaki lulus.

Hasil sidang promosi doktor atas nama Dr. Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, B. Bus, S. E., M. Si., bupati Tangerang dua periode sangat memuaskan. Setelah mempertahankan disertasinya di hadapan promotor dan penguji selama tiga jam akhirnya, Zaki berhasil meraih gelar doktor ilmu pemerintahan ke-210 dengan predikat Sangat Memuaskan.

Tim Promotor dan Penguji

Tim promotor disertasi Zaki terdiri atas: 1. Prof. Dr. Murtir Jeddawi, S. H., S. Sos, M. Si., 2. Prof. Dr. Sadu Wasistiono, M. Si., 3. Dr. Sampara Lukman, M. A. Lalu, tim penelaah/penguji terdiri atas: 1. Dr. Drs. Hadi Prabowo, M. M. (rektor IPDN)., 2. Prof. Dr. Muh. Ilham, M. Si., 3. Prof. Dr. Wirman Syafri, M. Si., 4. Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, S. H., M. H., M. Si., 5. Prof. Juhriyansyah Dalle S. Pd., S. Si., M. Kom., Ph. D., 6. Dr. Masyur Achmad, M. Si.

Riwayat Singkat Zaki

Dr. Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, B. Bus, S. E, M. Si. dilahirkan di Tangerang, 14 Desember 1973. Ia merupakan putra pertama dari pasangan Drs. H. Ismet Iskandar dan Hj. Chandra Elia.

Zaki menikah dengan wanita cantik. Perempuan yang beruntung menjadi istri tercinta Zaki itu bernama  Tri Hesti Yulianti.

Pendidikan formal Zaki dimulai dari Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 13 Tangeerang pada tahun 1986, SLTP 1 Tangerang pada tahun 1989, SMA 2 Tangerang pada tahun 1992. Pendidikan diploma diselesaikan di Victoria University, Australia Tahun 1998.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Paramita Indonesia, Tangerang (2012). Sedangkan, pendidikan magister diselesaikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2017.

Karier Zaki dimulai sebagai anggota DPR RI Periode 2009-2013. Dan, bupati Tangerang dua periode: 2013 – 2018 dan 2018 – 2023.

BACA JUGA :  PT KCI dan PT KAI Berencana Impor Kereta Bekas, Andre Rosiade: Tendang Keluar Pejabat Mental Impor!

Disertasi Relatif Aktual

Disertasi Dr. Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, B. Bus, S. E., M. Si. yang berjudul “Inovasi Pelayanan Publik, di Era Pandemi Covid-19, di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” dianggap relatif aktual. Sebab, sejauh ini belum ada disertasi yang melakukan inovasi pelayanan publik di era pandemi COVID-19.

Metode Penelitian

Desain penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini terdiri atas informan kunci, informan utama dan informan pendukung, sebanyak 31 orang.

Informan kunci (key informan) ditentukan dengan purposive sampling, yaitu para kepala dinas/kepala badan pada OPD Pemerintah Kabupaten Tangerang. Informan utama penelitian ini ditentukan melalui teknik accidental sampling, yaitu masyarakat penggunakan aplikasi inovasi.

Sedangkan, informan pendukung: para sekretaris dinas, kepala bidang dan kepala seksi pada masing-masing OPD Kabupaten Tangerang. Mereka menjadi obyek penelitian.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zaki, berhasil diungkap bahwa inovasi pelayanan publik di era pandemi COVID-19 dilakukan dengan sejumlah sistem aplikasi.
Yaitu Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan (SIPENDUK), Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPINTER), Aplikasi Sistem Informasi Cetak PBB Online Terpadu (SICEPOT) serta, Aplikasi Sistem Informasi Booking Online Medical Check-Up (SIBOMCU).

Faktor Penentu

Kemudian, faktor-faktor yang menentukan pengembangan inovasi pelayanan publik di era pandemi COVID-19 terdiri atas faktor pendukung. Yaitu kepemimpinan yang kuat, perubahan kebijakan, ketersedia infrastruktur, dan ketersedia sumber daya manusia (SDM).

Faktor Penghambat

Sementara, faktor penghambat inovasi pelayanan publik di era pandemi COVID-19, yaitu keterbatasan anggaran, database belum terintegrasi, keamanan server dan aplikasi belum optimal. Serta, pengaruh sosial.

Strategi yang Diperlukan

Strategi yang diperlukan dalam pengembangan inovasi pelayanan publik di era pandemi COVID-19 di Kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut. Strategi pengembangan struktur, strategi pengembangan atau penyederhanaan sistem prosedur, strategi pengembangan infrastruktur dan strategi pengembangan budaya atau kultur.

Selain itu, hasil penelitian yang tersusun menjadi suatu model baru strategi pengembangan inovasi pelayanan publik, yaitu: strategi pengembangan struktur, strategi pengembangan atau penyederhanaan sistem prosedur, strategi pengembangan infrastruktur. Serta, strategi pengembangan budaya atau kultur.

Nasihat Akademik

Nasihat akademik yang disampaikan oleh Prof. Dr. Murtir Jeddawi, S. H., S. Sos, M.Si., kepada Dr. Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, B. Bus, S. E., M. Si. adalah bupati Tangerang itu telah berhasil mencapai prestasi akademik yang layak dibanggakan. Yaitu, sebagai suatu kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu pemerintahan yang semakin fungsional untuk mengkritisi fenomena pemerintahan yang berkembang dengan sangat dinamis.

Dengan prestasi studi ini dan dengan ilmu yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Ilmu Pemerintahan, Zaki dihadapkan pada tantangan yang lebih besar dan sekaligus tuntutan profesi yang lebih berat. Artinya, secara keilmuan, menurut Prof. Murtir, Zaki dituntut untuk secara berkelanjutan mendarmabaktikan ilmu pemerintahan tersebut untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

“Kami berharap dan berpesan kepada Saudara agar dapat membuktikan segenap kemampuan profesional saudara di berbagai bidang, serta berperan aktif dalam pengembangan ilmu pemerintahan. Jauhkanlah rasa bangga yang berlebihan yang dapat berujung pada kesombongan. Gunakanlah ilmu pada yang semakin berisi semakin merunduk, dan jadilah insan profesional yang bertaqwa dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” Prof. Murti menutup nasihatnya. (AGS)

Latest

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Comeback Gila Napoli! Gol Hojlund di Menit 79 Bikin Sporting CP Terdiam

RATAS – Stadion Diego Armando Maradona berguncang. Napoli yang sempat diragukan akhirnya bangkit dari keterpurukan dengan kemenangan perdana usai menumbangkan Sporting CP 2-1 di Liga Champions,...

Goncalo Ramos Jadi Mimpi Buruk Barca, PSG Rebut Kemenangan Dramatis 2-1

RATAS –  Barcelona harus rela dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. PSG bangkit secara heroik dan menutup laga dengan kemenangan dramatis 2-1 berkat gol menit akhir Gonçalo...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600