Waduh! WHO Sebut Satu dari Enam Orang Dewasa di Dunia Alami Kemandulan

Rabu, 05 April 2023, Pukul 21:46 WIB
Kemandulan bisa terjadi ketika sperma pada pria atau telur pada perempuan tidak dapat diproduksi, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Biasanya, kemandulan disebabkan oleh gangguan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. (foto ilustrasi: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Dalam laporannya yang dikeluarkan pada Senin (3/4/2023), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sekitar satu dari enam orang dewasa di dunia pernah mengalami kemandulan setidaknya sekali dalam hidup.

Seperti yang dilansir Reuters (4/4/2023), WHO mendesak negara-negara untuk aktif mengumpulkan data yang lebih konsisten tentang penyakit ini.

WHO mendefinisikan infertilitas sebagai penyakit pada sistem reproduksi pria atau perempuan yang didefinisikan sebagai kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur.

Laporan tersebut juga menyoroti kebutuhan negara-negara di dunia untuk mengumpulkan dan berbagi data yang konsisten tentang kemandulan masyarakatnya, yang dipisahkan berdasarkan usia dan penyebab, serta informasi tentang mereka yang membutuhkan perawatan kesuburan.

Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa berdasarkan analisis yang dilakukan sejak tahun 1990 hingga 2021, ditemukan hasil bahwa sekitar 17,5% orang dewasa di seluruh dunia mengalami ketidakmampuan untuk memiliki anak. Pejabat WHO mengatakan laporan itu dilakukan melalui beberapa pendekatan ilmiah.

BACA JUGA :  Perawatan Medis, Indonesia akan Evakuasi 2000 Warga Gaza 

“Sebagian besar orang yang terkena dampak menunjukkan perlunya memperluas akses ke perawatan kesuburan dan memastikan masalah ini tidak lagi dikesampingkan dalam penelitian dan kebijakan kesehatan,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Berdasarkan data yang kami miliki, kami tidak dapat mengatakan bahwa infertilitas meningkat atau konstan. Peneliti masih belum bisa menjawab pertanyaan itu,” katanya, sambil mengutip bahwa data dunia sejauh ini beragam dan tidak konsisten. (BD)

Latest

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Ragam Manfaat Buah Markisa, Tingkatkan Kesehatan Jantung Hingga Imunitas Tubuh 

RATAS– Markisa merupakan buah yang tumbuh di daerah tropis dan mengandung daging yang lembut dengan rasa yang khas. Buah markisa kerap dibuat sebagai jus atau campuran dari minuman. Markisa...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600