Waketum DPP PSI: Ucapan Guntur Soekarnoputra Memperlihatkan Bibit-Bibit Otoritarianisme

Selasa, 30 Januari 2024, Pukul 15:47 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menilai pernyataan yang disampaikan oleh Guntur Soekarnoputra pada acara "Rock and Roll Day’s" di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud (29/1/2024) memperlihatkan bibit-bibit otoritarianisme. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, putra sulung Soekarno yang menjabat sebagai Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra, membuat geger publik saat ia membuka acara relawan pimpinannya dalam acara bertajuk “Rock and Roll Day’s” di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).

Dalam kata sambutannya, Guntur menyinggung soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa “diurus” jika Ganjar Pranowo sudah jadi presiden. Kata Guntur, jika kemenangan Ganjar sudah tercapai, maka urusan lainnya akan mudah, termasuk mengurus Presiden Jokowi.

“Kalau itu sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogatif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, baru yang lain mau kita apa-apain itu gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain nantilah,” papar Guntur, seperti yang dilihat dalam YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo.

Pernyataan yang disampaikan Guntur tersebut mendapat kritikan dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman. Menurut Andy, pernyataan Guntur itu memperlihatkan bibit-bibit otoritarianisme.

BACA JUGA :  Soal Pernyataan Anggaran Rp 700 Triliun untuk Alutsista Bekas, Tim AMIN Meluruskan

“Indonesia adalah negara hukum atau rechtstaat bukan negara kekuasaan machtstaat di mana negara dijalankan berdasar kehendak individu atau orang-orang yang berada di lingkaran kekuasaan,” tutur Andy dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024).

Lebih lanjut, Andy mengingatkan bahwa semangat reformasi adalah pembatasan kekuasaan. “Jangan menyampaikan pernyataan provokatif yang tidak mendidik,” katanya.

Andy juga mengutip ungkapan terkenal Raja Louis XIV dari Prancis yang menggambarkan kekuasaanya yang absolut. “Jangan mengajak orang kembali ke pola pikir otoritarianisme, di mana L’État, c’est moi atau negara adalah saya,” ujarnya. (ARH)

Latest

Soal Politik! Bamsoet Tegaskan Pentingnya Reformasi Internal Partai

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pembenahan internal partai politik...

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600