Datangi Polres Tangsel, Korban “Keganasan” Mafia Tanah Desak Aparat segera Jebloskan Satu Pelaku (Rahman) ke Penjara Menyusul Temannya

Selasa, 18 April 2023, Pukul 06:44 WIB

RADAR TANGSEL RATAS – Imang Halim, seorang korban keganasan mafia tanah kembali mendatangi Polres Metro Tangerang Selatan, pada Senin siang, 17 April 2023. Kedatangan Imang Halim itu untuk memberikan dukungan penyidik sekaligus mendesak aparat agar menetapkan satu pelaku mafia tanah lagi (Rahman) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

Dan, Imang Halim mendesak aparat agar menangkap serta menjebloskan pelaku Rahman ke penjara. Sebab, satu pelaku mafia tanah (Cahyono) yang merupakan rekan Rahman sudah ditetapkan menjadi tersangka dan kini mendekam di hotel prodeo Polres Metro Tangerang Selatan.

“Kedatangan saya ke Polres Tangsel ini ya terkait masalah saya sebagai terlapor yang telah melaporkan Pak Cahyono yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan. Pak Cahyono sudah dijebloskan ke penjara, tinggal satu pelaku lagi (mafia tanah) yang belum yaitu Rahman,” ungkap Imang Halim.

Ditemui awak media, di Markas Polres Tangsel, Imang Halim pun memaparkan sedikit kronologis peristiwa dugaan penipuan atau penggelapan yang menimpa dirinya itu. “Jadi, pada tahun 2013, saya membeli tanah. Tapi, ternyata, barang itu tidak ada. Akhirnya, sebagai terlapor, saya melaporkan terlapor mafia tanah itu,” cetusnya.

BACA JUGA :  Geger Soal Agus Rahardjo Pernah Dimarahi Presiden dan Diminta Stop Kasus e-KTP, Presiden Jokowi Buka Suara

Nah, hasilnya, kata pria berkaca mata itu, satu mafia tanah (Cahyono) berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara. “Pak Cahyono sudah ditahan di Polres Tangsel,” tandasnya.

Dan, Imang Halim pun mendesak aparat Polres Tangsel agar sesegera mungkin menjebloskan Rahman ke penjara. “Alasannya, karena, ia (Rahman) bersama-sama dengan Pak Cahyono ‘makan’ uang saya juga. Dia (Rahman) harus dimasukkan juga ke penjara sebagai tersangka dugaan penipuan dan penggelapan,” pinta Imang Halim.

Untuk diketahui, Imang sendiri telah melaporkan kasus ini ke Polres Tangsel pada 17 Agustus 2022. “Laporan polisinya sudah dibuat pada hari Rabu, 17 Agtustus 2022, pukul 10.10 WIB. Dengan nomor laporan polisinya adalah nomor: TBL/B/1444/VIII/2022/SPKT/Polres Tangerang Selatan. Saya melaporkan Cahyono dan kawan-kawan yaitu Rahman dengan Pasal 378 KUHP (penipuan) dan Pasal 372 KUHP (penggelapan). TKP (Tempat Kejadian Perkara)-nya di Bhakti Jaya, Setu, Tangsel, pada 2013 dengan bukti-bukti kwitansi, girik C.62, foto, bukti transfer,” tegasnya.

Saat ini, ucap Imang Halim, hanya satu yang ditahan di Polres Tangsel yaitu Cahyono. “Sedangkan, Rahman masih dalam pemeriksaan. Saya mendesak supaya penyidik Polres Tangsel segera menahan Rahma,” desaknya.

BACA JUGA :  Dianggap Hanya Mengumbar Umpatan Soal Meme 'Puan Berbadan Tikus', BEM UI: Itu Kritik yang Tepat

Ditandaskan Imang, Rahman itu bersama-sama dengan Cahyono menerima uang pembelian lahan. “Nilai kerugiannya sekitar Rp 2 miliar,” paparnya.

Ketika ditanya kronologi singkat kasus ini, Imang pun menerangkan dengan jelas dan lugas. “Jadi, pada tahun 2013, Pak Cahyono menjual tanah, tanahnya Rahman ahli waris ret gepeng. Saat itu, disetujui, dijual dengan harga Rp 500 ribu per meter,” urainya.

Ia pun membayar secara per tahap sampai Rp 2, 4 miliar. “Tapi, faktanya barang itu tidak ada. Hingga akhirnya, tahun 2022, saya laporkan kasus ini ke Polres Tangsel karena tidak ada niat baik dari Pak Cahyono dan Rahman sebagai sahali waris yang punya tanah itu,” terangnya.

Senin siang kemarin itu, Imang Halim didampingi pengurus Perhimpunan Wartawan Tangsel (PERWATAS) menemui Kasi Humas Polres Tangsel, Ipda Galih. Dalam kesempatan itu, Ipda Galih menyambut baik kedatangan Imang selaku korban keganasan mafia tanah.

Suasana pertemuan itu tampak hangat. Ipda Galih dengan jelas dan lugas memberikan keterangan.

Bahkan, Ipda Galih sempat mengungkapkan soal restorative justice. Sebagai informasi, restorative justice adalah penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui perdamaian dengan menekankan pemilihan kembali pada keadaan semula.

BACA JUGA :  Sebanyak 211 Pegawai KPK Bakal Pindah ke IKN, Firli Bahuri: Itu Amanat Undang-Undang

Ketika ditanya awak media soal kemungkinan adanya upaya restorative justice dalam kasus yang menimpanya, Imang Halim pun tidak menolaknya. Bahkan, ia menyetujuinya.

“Saya sih, sangat menerima kalau ada upaya restorative justice karena mau berdamai. Saya sangat senang apabila kerugian saya diganti,” ungkapnya.

Namun, saat ini, Imang Halim meminta dan mendesak pelaku
Rahman yang bersama-sama dengan Cahyono melakukan dugaan penipuan dan penggelapan agar segera ditahan dan dimasukkan ke penjara dahulu. “Harapan saya itu tadi, Rahman dipenjara. Segera diproses supaya dipenjara,” pungkas warga
Kampung Babakan, No. 8, Jl. Raya Puspitek, Kecamatan Setu, Tangsel itu. (AGS)

Latest

KPK Tahan Empat Tersangka Dugaan Suap Dana Pokmas Jawa Timur 

RATAS – Sebanyak empat tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan dana hibah pokmas APBD Jawa Timur 2019-2022 ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keempat tersangka yang dijebloskan ke...

Mantan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Ditahan KPK 

RATAS – Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (1/10). Hendi ditahan usai diperiksa sebagai tersangka...

Eks Bupati Sleman Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

RATAS – Mantan Bupati Sleman inisial SP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020. Penetapan tersangka terhadap Bupati Sleman periode 2010-2015...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Polisi Gagalkan Peredaran Narkoba di Jakarta Utara

RATAS – Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menggagalkan upaya peredaran narkotika dalam jumlah besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Seorang kurir bernama Abdul...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600