MRT Jakarta Gandeng BSD Kaji Rute Baru ke Serpong

Sabtu, 26 Juli 2025, Pukul 14:15 WIB

RATAS — PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD), anak usaha Sinar Mas Land, untuk mengkaji pengembangan rute baru MRT dari Lebak Bulus menuju Serpong, Tangerang Selatan.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk memulai studi kelayakan (feasibility study/FS) yang mencakup trase jalur, teknologi, skema kelembagaan, dan pembiayaan proyek.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, kajian ini dilakukan secara business-to-business (B2B) antara kedua pihak dan diharapkan dapat menghasilkan model pendanaan yang tidak bergantung pada pinjaman luar negeri seperti Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Kajian ini akan menentukan trase paling efektif, baik dari segi ekonomi maupun potensi pengguna. Setelah rampung, hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah sebagai pemegang kebijakan,” ujar Tuhiyat di Stasiun MRT Lebak Bulus, Kamis (24/7/2025).

Sinar Mas Land, melalui Deputy Group CEO Strategic Development and Assets Herry Hendarta, menyambut antusias kerja sama ini. Menurutnya, pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi di kawasan Serpong membutuhkan moda transportasi massal yang modern dan efisien.

BACA JUGA :  MRT Jakarta Timur–Barat Dimulai 2026, Sambungkan Bekasi hingga Kembangan

“Kehadiran MRT di Serpong akan menjadi game changer dalam meningkatkan aksesibilitas, sekaligus memperkaya pilihan moda transportasi bagi masyarakat Tangerang Selatan, Kota/Kabupaten Tangerang, hingga Banten Raya,” jelas Herry.

Ia memperkirakan, sekitar 25% dari 100.000 pengguna harian MRT nantinya dapat berasal dari stasiun-stasiun yang berada di BSD City dan sekitarnya.

Meski begitu, rincian nilai proyek, jumlah stasiun, hingga jadwal pembangunan masih menunggu hasil studi kelayakan yang baru akan dimulai.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud menambahkan, project delivery team bersama telah dibentuk untuk mempercepat proses studi.

“Biaya, waktu pembangunan, dan struktur kerja sama akan menjadi keluaran dari studi ini. Skema pembiayaan kemungkinan besar B2B atau KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha), dengan peran pemerintah yang minimal,” jelas Farchad.

Latest

Lima Titik Sarpras Air Bersih Dibangun UPTD PAM, Warga Tangsel sangat Antusias dan Senang

RATAS - Lima titik sarana dan prasarana (sarpras) air bersih tengah dibangun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Minum (PAM) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangerang...

Dermaga Pulau Pramuka Mangkrak, Warga Kepulauan Seribu Tuntut Penyelesaian Proyek

RATAS — Proyek pembangunan dermaga di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, kembali menuai sorotan. Petisi Brawijaya Jakarta mendesak agar dermaga tersebut segera diselesaikan demi kepentingan...

Tak Kuat Disiplin Ketat, 9 Siswa SRMA 33 Tangsel Pilih Hengkang

RATAS – Kabar mencengangkan datang dari SRMA 33 Tangsel. Sembilan siswa kompak angkat kaki dari sekolah asrama itu, dengan alasan beragam, mulai dari tak tahan disiplin ketat hingga masalah...

Tanggul Beton Ganggu Nelayan, Debu Batubara Cemari Warga Cilincing, CBA Desak Pramono Anung Cabut Izin PT KCN

RATAS – Center for Budget Analysis (CBA) mendesak Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk segera mengevaluasi bahkan mencabut izin operasional PT Karya Citra Nusantara (KCN). Aktivitas...

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Perusakan Fasilitas Umum Saat Aksi Demo Jakarta

RATAS – Polda Metro Jaya menetapkan 16 tersangka dalam aksi perusakan fasilitas umum (fasum) saat demo rusuh di wilayah Jakarta pada akhir Agustus 2025 lalu. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600