RATAS — Proyek Mass Rapid Transit (MRT) koridor Timur–Barat Fase 1 Tahap 1 dipastikan mulai dibangun pada 2026. Jalur ini akan menghubungkan Medan Satria, Bekasi, dengan Tomang, Jakarta Barat, dan diperpanjang hingga Kembangan. Total panjang lintasan mencapai sekitar 25 kilometer.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, mengatakan jalur akan menggunakan sistem campuran, yakni layang (elevated) dan bawah tanah (underground). Target penyelesaian penuh ditetapkan pada 2032, dengan opsi pengoperasian bertahap.
“Kami mulai konstruksi tahun depan, dari Medan Satria ke Tomang, lalu dilanjutkan ke Kembangan,” ujar Tuhiyat dalam konferensi pers di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Selain jalur utama, MRT Jakarta juga menyiapkan rute baru dari Fatmawati hingga Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sepanjang 11 kilometer. Jalur ini sepenuhnya bawah tanah dan akan memiliki 10 stasiun.
“Jalur Fatmawati–TMII akan menggunakan sistem underground sepanjang 11 kilometer,” jelas Tuhiyat.
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farchad Mahfud, menambahkan jalur Timur–Barat akan diperpanjang ke Balaraja, Banten. Proyek ini akan dikoordinasikan oleh pemerintah pusat, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.
“Pemprov Banten akan mendapat perpanjangan jalur MRT terbanyak. Namun proses kelanjutan pembiayaannya akan di-drive oleh pemerintah pusat,” kata Farchad.
Ia memperkirakan waktu konstruksi minimal empat tahun. Jika jalur dibangun bawah tanah, prosesnya bisa lebih lama karena kompleksitas tinggi. (HDS)