RATAS – Malam Anugerah Jakarta Millenial Film Festival (JMFF) 2025 sukses digelar pada Jumat malam, 15 Agustus 2025 di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Acara puncak yang berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 23.00 WIB ini dihadiri sekitar 500 undangan yang terdiri dari perwakilan peserta festival, artis, sineas muda, politisi, tokoh perfilman, hingga masyarakat umum yang turut merayakan pesta apresiasi film pendek generasi milenial.
Festival ini diselenggarakan oleh Jaya Center Foundation bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI), serta didukung oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Bank Jakarta, dan Bank Indonesia.
Ajang ini memperebutkan Jaya Center Award 2025, sebuah trofi bergilir dari Jaya Center Foundation yang menjadi simbol prestasi tertinggi dalam festival film pendek tersebut.
Mengusung tema “Dengan Jakarta Millenial Film Festival, Mari Kita Jadikan Film Nasional Sebagai Media Perjuangan Bangsa”, acara ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT Kota Jakarta ke-498 sekaligus Dirgahayu Republik Indonesia ke-80.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Ketua Dewan Pembina Jaya Center Foundation Budi Mulyawan menekankan pentingnya memandang film bukan hanya dari sisi hiburan.
“Jangan melihat dunia perfilman Indonesia dalam kacamata sempit. Film harus dimaknai lebih luas, mencakup aspek ekonomi, pendidikan, budaya, bahkan politik. Film bisa menjadi cermin bangsa sekaligus media perjuangan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum BPI juga menegaskan komitmen negara dalam memajukan perfilman nasional.
“Pemerintah dan seluruh insan perfilman harus proaktif. Negara harus hadir melindungi perfilman nasional, tidak hanya lewat regulasi, tapi juga melalui tindakan nyata,” tegasnya dalam pidato.
Dukungan juga datang dari tokoh senior perfilman Indonesia Erros Djarot, Ribka Tjiptaning politisi senior PDI-Perjuangan dan kalangan artis sekaligus politisi. Ingrid Maria Palupi Kansil, artis yang juga menjabat sebagai Wasekjen Partai Demokrat, memberikan semangat kepada para peserta.
“Jangan berhenti berkarya hanya karena kalah dalam festival. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Saya berkomitmen membantu perfilman Indonesia dengan mendorong sinergi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kebudayaan agar ruang untuk sineas muda semakin luas,” kata Ingrid.
Pemenang Festival
Dewan juri yang terdiri dari perwakilan Jaya Center Foundation, BPI, Institut Kesenian Jakarta (FFTV), serta tokoh perfilman akhirnya menetapkan sejumlah karya terbaik dari ratusan film yang masuk seleksi.
Kategori Pelajar:
Terbaik 1: SMK Negeri 45 Jakarta – Kalau Kota Nggak Nunggu Aku, Ya Aku Nunggu Mereka di Rumah
Terbaik 2: SMA Negeri 87 Jakarta – Jakarta, A City Whose Beauty is Unmatched
Terbaik 3: SMK Al Khairiyah – Hidup Tanpa Narkoba
Film Favorit: SMA Negeri 43 Jakarta – The Strata
Kategori Umum:
Terbaik 1: Bumi Alit Cinema – Teka
Terbaik 2: Politeknik Negeri Media Kreatif – Habis Gelap Terbitlah Terang
Terbaik 3: Bumi Alit Cinema – Yang Kita Tidak Tahu
Film Favorit: Suara dari Gang Sempit (Suara Pasukan Selalu Peduli)
Penghargaan Individu:
Sutradara Terbaik: A. Maulana (Teka)
Pemeran Terbaik: Rahayu (Habis Gelap Terbitlah Terang)
The Best JMFF 2025 Jaya Center Award: Habis Gelap Terbitlah Terang – Politeknik Negeri Media Kreatif
Malam Anugerah JMFF 2025 menjadi bukti bahwa perfilman Indonesia, khususnya film pendek, terus melahirkan generasi baru sineas yang tidak hanya kreatif tetapi juga memiliki karakter kuat dalam menyampaikan pesan.
Festival ini diharapkan mampu membuka jalan bagi kebangkitan perfilman nasional yang lebih berdaya saing di tingkat global.**