Harta yang Membawa Keberkahan
RATAS.id — Harta yang kita miliki sejatinya hanyalah titipan Allah. Nilainya tidak diukur dari seberapa banyak jumlahnya, tetapi dari seberapa besar manfaatnya bagi orang lain. Seseorang yang rela mengeluarkan hartanya untuk membantu sesama dengan penuh keikhlasan, sesungguhnya sedang menanam benih keberkahan yang kelak akan kembali berlipat ganda dalam hidupnya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Memberi dengan ikhlas—baik berupa sedekah, pinjaman untuk meringankan beban, ataupun pertolongan di masa sulit—adalah amalan mulia yang tidak akan merugikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.”
(HR. Muslim)
Sebaliknya, orang yang dermawan akan dimudahkan segala urusannya, dilapangkan rezekinya, dan dijaga oleh Allah dari berbagai keburukan.
Berbeda dengan mereka yang memberi hanya demi pujian. Harta yang dipamerkan hanya akan menumbuhkan sifat riya’ dan kesombongan. Padahal pujian manusia bersifat fana. Sementara keikhlasan akan kekal dan menjadi pelindung di hari akhir. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan (bersedekah) sebutir kurma.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, jadikanlah harta bukan sebagai alat pamer, melainkan sebagai jalan menuju keberkahan. Gunakan untuk menolong sesama, membahagiakan yang membutuhkan, dan meraih ridha Allah.
Sebab harta yang kita infakkan di jalan-Nya tidak pernah hilang — justru menjadi tabungan abadi yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat.