Aksi Massa Masih Warnai Kepemimpinan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan
RATAS – Pemerintahan Kota Tangerang Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan kembali diwarnai aksi demonstrasi. Gelombang protes dari masyarakat sipil yang terjadi berulang kali mencerminkan kinerja pemerintahan yang belum optimal serta pengelolaan organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinilai masih jauh dari ideal.
Terbaru, puluhan jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Tangerang (Forwat) Tangerang Raya menggelar aksi protes di depan Kantor Wali Kota Tangerang Selatan, Jumat, 16 Mei 2025. Mereka menuntut keadilan atas dugaan intimidasi yang dialami salah satu jurnalis oleh oknum anggota Satpol PP Tangsel berinisial SN.
Aksi tersebut berlangsung panas. Para peserta aksi membawa poster, spanduk, dan meneriakkan yel-yel, termasuk seruan “Copot Kasatpol PP!” sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap pimpinan dinas terkait. Mereka menuntut agar SN diproses secara hukum dan dijatuhi sanksi tegas.
Peristiwa ini dipicu oleh insiden dugaan intimidasi terhadap seorang jurnalis saat meliput kegiatan di lapangan. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan dan kini dalam proses penyelidikan.
“Kami hadir untuk menuntut keadilan. Wartawan bekerja di bawah perlindungan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tidak bisa dibenarkan ada upaya kriminalisasi terhadap profesi ini,” tegas Ketua Forwat, Andi Lala, dalam orasinya.
Ia juga menilai bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan gagal menunjukkan keberpihakan terhadap kebebasan pers. “Tidak ada sikap tegas, bahkan terkesan membiarkan kasus ini bergulir tanpa perlindungan terhadap korban,” ujarnya.
Andi juga memperingatkan bahwa jika Wali Kota tidak segera bertindak, hal ini akan menjadi preseden buruk. “Kalau wartawan saja bisa diintimidasi, bagaimana nasib warga biasa?” katanya.
Forwat mendesak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Inspektorat, dan jajaran pengawas internal untuk tidak tinggal diam. Pembinaan menyeluruh terhadap mental dan etika ASN, khususnya di lingkungan Satpol PP, dinilai sangat mendesak.
Kasus ini menyoroti lemahnya pengelolaan kebijakan di jajaran OPD selama periode kedua kepemimpinan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.
Puji Iman Zakarsih, SH, MH, pengurus Badan Koordinasi untuk Provinsi Tangerang Raya, menyatakan bahwa aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat merupakan peringatan serius bagi pemerintahan saat ini.
“Aksi-aksi massa yang terus bermunculan menjadi alarm bagi kepemimpinan Kota Tangerang Selatan. Ini mencerminkan lemahnya pengawasan internal dan rendahnya transparansi tata kelola pemerintahan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa kasus intimidasi terhadap jurnalis mencerminkan buruknya mentalitas ASN di Pemkot Tangsel, yang dinilai kurang mendapatkan pembinaan dan proses rekrutmen yang tidak transparan.
“Motto Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius ternoda oleh ulah segelintir oknum yang tidak memahami falsafah berdirinya kota ini. Sangat memprihatinkan,” pungkasnya.