RATAS – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa tidak pernah ada kebijakan penyaluran bahan mentah atau bahan baku dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan intervensi gizi langsung berupa makanan siap konsumsi, bukan pemberian bahan makanan mentah.
“Program ini adalah program makan bergizi gratis, bukan pembagian bahan baku. Ini intervensi gizi, bukan bantuan sembako,” tegas Dadan dalam kegiatan di IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (24/6/2025).
Penegasan ini disampaikan menyusul munculnya laporan di media sosial mengenai penyaluran bahan mentah dan makanan ultra-proses sebagai bagian dari program MBG di salah satu wilayah di Tangerang Selatan, Banten.
Dadan menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan penyimpangan yang hanya terjadi di satu dari 1.885 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kalau dari 1.885 SPPG hanya satu yang berbeda, maka itu salah interpretasi dari oknum. Yang 1.884 lainnya memahami prosedur dengan benar. Oknum tersebut berinisiatif sendiri, kemungkinan karena sekolah libur, lalu berpikir bahan mentah lebih awet,” jelasnya.
Terkait pelaksanaan MBG saat libur sekolah, Dadan menjelaskan bahwa distribusi tetap dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kehadiran peserta didik. Jika siswa tetap hadir ke sekolah, meski hanya satu atau dua kali dalam seminggu, maka mereka akan menerima makanan segar di tempat dan bekal siap konsumsi untuk dua hari ke depan.
“Contohnya bisa berupa telur rebus, buah-buahan, susu, kacang, atau kue kering fortifikasi. Tapi bukan bahan mentah. Tidak ada kebijakan seperti itu,” tegasnya.
Dadan juga menekankan bahwa saat siswa libur total dan tidak datang ke sekolah, maka pelayanan MBG untuk siswa sementara dihentikan. Namun, program tetap berjalan untuk kelompok rentan lainnya.
“SPPG tetap melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Ini tidak mengenal libur karena penyaluran dilakukan langsung ke rumah atau posyandu selama enam hari dalam seminggu,” tambahnya.
Sebelumnya, program MBG menjadi sorotan publik setelah muncul foto-foto menu bantuan berupa beras, makanan ringan, hingga bahan mentah di media sosial. Beberapa pihak mengklaim bahan tersebut dibagikan karena sekolah sedang libur dan dapur umum kesulitan mendistribusikan makanan segar. (HDS)