BGN Tegaskan Tak Ada Kebijakan Penyaluran Bahan Mentah dalam Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 25 Juni 2025, Pukul 05:14 WIB

RATAS – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa tidak pernah ada kebijakan penyaluran bahan mentah atau bahan baku dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan intervensi gizi langsung berupa makanan siap konsumsi, bukan pemberian bahan makanan mentah.

“Program ini adalah program makan bergizi gratis, bukan pembagian bahan baku. Ini intervensi gizi, bukan bantuan sembako,” tegas Dadan dalam kegiatan di IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (24/6/2025).

Penegasan ini disampaikan menyusul munculnya laporan di media sosial mengenai penyaluran bahan mentah dan makanan ultra-proses sebagai bagian dari program MBG di salah satu wilayah di Tangerang Selatan, Banten.

Dadan menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan penyimpangan yang hanya terjadi di satu dari 1.885 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kalau dari 1.885 SPPG hanya satu yang berbeda, maka itu salah interpretasi dari oknum. Yang 1.884 lainnya memahami prosedur dengan benar. Oknum tersebut berinisiatif sendiri, kemungkinan karena sekolah libur, lalu berpikir bahan mentah lebih awet,” jelasnya.

BACA JUGA :  BGN Buka Suara Soal Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG, Ini Penjelasannya 

Terkait pelaksanaan MBG saat libur sekolah, Dadan menjelaskan bahwa distribusi tetap dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kehadiran peserta didik. Jika siswa tetap hadir ke sekolah, meski hanya satu atau dua kali dalam seminggu, maka mereka akan menerima makanan segar di tempat dan bekal siap konsumsi untuk dua hari ke depan.

“Contohnya bisa berupa telur rebus, buah-buahan, susu, kacang, atau kue kering fortifikasi. Tapi bukan bahan mentah. Tidak ada kebijakan seperti itu,” tegasnya.

Dadan juga menekankan bahwa saat siswa libur total dan tidak datang ke sekolah, maka pelayanan MBG untuk siswa sementara dihentikan. Namun, program tetap berjalan untuk kelompok rentan lainnya.

“SPPG tetap melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Ini tidak mengenal libur karena penyaluran dilakukan langsung ke rumah atau posyandu selama enam hari dalam seminggu,” tambahnya.

Sebelumnya, program MBG menjadi sorotan publik setelah muncul foto-foto menu bantuan berupa beras, makanan ringan, hingga bahan mentah di media sosial. Beberapa pihak mengklaim bahan tersebut dibagikan karena sekolah sedang libur dan dapur umum kesulitan mendistribusikan makanan segar. (HDS)

BACA JUGA :  Program MBG Dinilai Beri Dampak Positif, Tapi Transparansi dan Pengawasan Masih Jadi Sorotan

Latest

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600