China Diterjang Wabah Flu, Rumah Sakit di Beijing Kewalahan Tangani Pasien

Selasa, 13 Desember 2022, Pukul 15:32 WIB
Warga yang mengunjungi sebuah klinik khusus demam di sebuah rumah sakit di Beijing, Minggu (11/12). Beberapa rumah sakit dan klinik kesehatan di Kota Beijing kewalahan menerima pasien akibat dari meluasnya wabah flu yang terjadi bersamaan dengan pelonggaran kebijakan anti-pandemi Covid-19 di China. (foto: AP/Andy Wong)

RADAR TANGSEL RATAS – China kembali meradang. Wabah flu di negeri itu semakin meluas akibat cuaca ekstrem di sana. Pemerintah setempat pun dikabarkan membuat kebijakan pelonggaran “nol-Covid” sehingga banyak warga yang melakukan isolasi mandiri.

Dikutip dari ANTARA (13/12/2022), akibat isolasi mandiri itu, banyak warga yang berduyun-duyun keluar mengantre membeli obat di apotek. Mereka berdesak-desakan di luar apotek di tengah kondisi cuaca ekstrem sehingga menyebabkan wabah flu meluas.

Dikabarkan pula, beberapa rumah sakit dan klinik kesehatan di Kota Beijing sampai kewalahan menerima pasien sebagai dampak dari wabah flu. Video-video pendek yang beredar di sejumlah media sosial mempertontonkan antrean pasien.

Antrean panjang di Rumah Sakit Chaoyang Beijing pada 9 Desember 2022, pasien harus menunggu hingga enam jam untuk bisa bertemu dokter, demikian narasi video singkat yang beredar luas. Otoritas Beijing membenarkan terjadinya fenomena tersebut.

“Sebagian besar pasien yang tertular virus Corona memilih perawatan di rumah, sementara jumlah pasien demam dan flu yang dirawat di klinik melonjak,” kata juru bicara Komisi Kesehatan Beijing (BHC) Li Ang kepada pers, Senin (12/12).

BACA JUGA :  Singgung Tidak Meratanya Pembangunan Kota, Anies Ingin Bentuk Badan Khusus Pembangunan Kota

Li juga menyatakan bahwa pihaknya mencatat jumlah pasien flu yang dirawat di rumah sakit kelas dua pada Senin sekitar 19.000 orang atau naik 6,2 kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya. Sementara jumlah pasien demam yang dirawat di klinik kesehatan pada Minggu (11/12) sekitar 22.000 orang atau naik 16 kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya.

Menurut Li, terjadi peningkatan panggilan ke nomor darurat kesehatan dalam beberapa hari terakhir, yang puncaknya terjadi pada Jumat (9/12), yakni sebanyak 31.000 panggilan atau enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan hari biasa.

Meski demikian, pasien yang dirujuk ke rumah sakit umum atau rumah sakit sementara karena COVID-19 lebih sedikit. Tingkat okupansi di rumah sakit rujukan COVID-19 pada Kamis (8/12) turun dari 66,7 persen menjadi 59 persen.

Sementara itu, untuk menangani lonjakan pasien flu, BHC menambah jumlah klinik pelayanan dari 94 unit menjadi 303 dan menambah jumlah personel kegawatdaruratan.

Otoritas Ibu Kota juga menjamin ketersediaan obat-obatan untuk mengatasi kelangkaan di sejumlah apotek dan toko obat dalam beberapa pekan terakhir.

BACA JUGA :  Menlu RI: Paus Fransiskus Tekankan Pesan Perdamaian ke Presiden Jokowi

Menghadapi tingginya permintaan obat flu, juru bicara Pemerintah Kota Beijing Xu Hejian mengingatkan masyarakat agar membeli sesuai kebutuhan dan tidak terpengaruh orang lain yang sedang mengalami kepanikan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan telah melakukan penindakan terhadap mereka yang terlibat kenaikan harga obat-obatan. Otoritas tersebut juga telah menjatuhkan sanksi sebesar 200.000 yuan (Rp 448,5 juta) kepada salah satu perusahaan yang kedapatan menaikkan harga tes antigen hingga 273,9 persen, sebagaimana dilaporkan media setempat. (BD)

Latest

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600