Diguncang Demo Rusuh, Presiden dan Perdana Menteri Nepal Mundur 

Rabu, 10 September 2025, Pukul 20:57 WIB
Presiden Nepal Ram Chandra Poudel (Foto: AFP/Pool/Zak/Bennett)

RATAS— Presiden Nepal Ram Chandra Poudel mengundurkan diri imbas demo rusuh yang melanda negara tersebut pada Selasa (9/9)

Poudel dikabarkan mengundurkan diri dari jabatan Presiden beberapa jam setelah Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mundur.

Pengunduran keduanya menyusul demonstrasi rusuh hingga memicu aksi pembakaran rumah pejabat di Negara Nepal.

Pasca-pengunduran Poudel dan Oli, Nepal saat inil tak memiliki pemimpin eksekutif di tengah situasi yang makin chaos ini.

Dalam laporannya, News18 menyebut bahwa kekosongan pemimpin ini membuat militer Nepal kemungkinan mengambil alih kekuasaan.

Panglima Militer Nepal Ashok Raj Sigdel dikabarkan akan mengeluarkan pernyataan dalam waktu dekat.

Rumah PM dan Menteri Nepal Dibakar Massa

Selain rumah PM Oli dan beberapa menteri Nepal, Kediaman Poudel juga menjadi sasaran amarah pedemo.

Sekelompok pedemo membobol masuk kawasan rumah Poudel, membakar, dan menjarah barang-barang berharga.

Imbas situasi yang makin kacau, militer Nepal mengevakuasi para menteri kabinet pemerintah.

Kathmandu Post melaporkan militer Nepal mulai mengevakuasi para menteri dari rumah dinas mereka di Kawasan Bhaisepati menggunakan helikopter.

BACA JUGA :  Perawatan Medis, Indonesia akan Evakuasi 2000 Warga Gaza 

Pejabat keamanan senior Nepal juga menuturkan militer telah memperketat pengamanan Gedung Parlemen.

Pejabat pemerintah lain juga telah dievakuasi ke barak militer dan mendapat pengamanan yang lebih ketat dari biasanya.

19 Orang Tewas dan Ratusan Luka-luka

Nepal terus berada dalam krisis politik usai ribuan massa yang terdiri dari generasi Z yang mayoritas adalah pelajar turun ke jalan memprotes pemerintahan yang korup.

Demonstrasi terus meluas hingga puncaknya pada Senin (8/9) bentrokan tak terelakkan antara pemrotes dan polisi sampai menewaskan 19 orang dan melukai ratusan lainnya.

Amarah pedemo makin menjadi setelah pemerintah memblokir puluhan aplikasi media sosial dan situs online lainnya yang dianggap demonstran sebagai upaya pembungkaman.

Latest

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...

Terseret Kasus Suap! Mantan Menteri Pertanian China Dihukum Mati

RATAS - Eks Menteri Pertanian dan Pedesaan China Tang Renjian divonis hukuman mati dengan penangguhan eksekusi selama dua tahun pada Minggu (28/9). Dikutip dari laman Times of India, Senin (29/9),...

Indonesia Mantapkan Diplomasi Ekonomi Global Lewat IEU–CEPA dan ICA–CEPA

Indonesia Mantapkan Diplomasi Ekonomi Global Lewat IEU–CEPA dan ICA–CEPA RATAS.id – Indonesia resmi mencatatkan tonggak penting dalam diplomasi ekonomi global setelah menyelesaikan dua...

Diguncang Ledakan Dahsyat! Layanan Digital Pemerintah Korea Selatan Lumpuh 

RATAS – Wilayah Daejeon, Korea Selatan diguncang ledakan hebat pada Jumat (26/9) waktu setempat. Insiden tersebut dikabarkan telah melumpuhkan 600 layanan dan sistem pemerintah Korea...

Filipina Digulung Badai Bualoi! Ratusan Orang Diungsikan

RATAS – Badai besar bernama Bualoi menghantam Filipina hingga menyebabkan beberapa orang tewas, dan ratusan diungsikan. Dilansir dari CNA, badai Bualoi bergerak dengan kecepatan angin...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600