RATAS – Sebastien Lecornu kembali ditunjuk menjadi perdana menteri (PM) oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron,Jumat (10/10).
Penunjukan kembali Lecornu tersebut dilakukan hanya empat hari setelah mengundurkan diri dari jabatan yang sama, dilansir dari Al Jazeera.
Lecornu kini ditugaskan untuk membentuk kabinet baru, menurut pernyataan resmi dari kantor Macron padaJumat (10/10).
Langkah ini mengejutkan publik setelah berhari-hari negosiasi politik antara presiden dan berbagai partai untuk mengakhiri kebuntuan politik di Prancis.
Lecornu mengatakan ia menerima penunjukan ini karena rasa tanggung jawab dan berkomitmen memastikan Prancis memiliki anggaran sebelum akhir tahun.
“Saya menerima, karena rasa tanggung jawab, misi yang diberikan Presiden Republik kepada saya untuk melakukan segala yang mungkin agar Prancis memiliki anggaran sebelum akhir tahun dan untuk menangani persoalan kehidupan sehari-hari warga negara kita,” tulis Lecornu di platform X.
Ia juga berjanji menangani persoalan kehidupan sehari-hari rakyat serta mengakhiri krisis politik dan ketidakstabilan yang merusak citra negara.
Sebelumnya, Macron telah bertemu dengan para pemimpin partai di istana kepresidenan, kecuali partai National Rally (RN) dan partai France Unbowed.
Dalam pernyataannya, kepresidenan menyerukan adanya “momen tanggung jawab kolektif”.
Pihaknya juga memberi sinyal bahwa Macron dapat membubarkan parlemen jika partai-partai tidak mendukungnya.
Penunjukan kembali Lecornu dianggap menunjukkan bahwa Macron kehabisan pilihan politik.
Banyak pemimpin partai mengkritik Macron karena dianggap tidak memahami kekhawatiran mereka dan semakin menjauh dari aspirasi rakyat.
Lecornu sebelumnya menghadapi tekanan besar karena kesulitan meloloskan anggaran negara di parlemen yang terpecah, di tengah krisis utang.
Kini Lecornu harus menghadapi untuk membentuk pemerintahan baru dan menyusun anggaran tahun 2026 paling lambat Senin (13/10/2025) mendatang.
Namun, banyak politisi menolak bergabung dalam pemerintahannya, sehingga ia memiliki ruang terbatas dalam memilih anggota kabinet.
Lecornu sebelumnya mundur setelah daftar calon menterinya dikritik oleh pihak kanan dan kiri karena dianggap mirip kabinet pemerintahan sebelumnya.