Kembali Terjadi, Nasabah Pinjol Bunuh Diri Karena Tak Tahan Diteror Debt Collector

Selasa, 19 September 2023, Pukul 17:36 WIB
Kasus bunuh diri yang disebabkan oleh gagalnya membayar utang pinjaman online (pinjol) sudah terjadi beberapa kali di Indonesia. Umumnya, korban memilih bunuh diri karena tak tahan menerima teror dari debt collector. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Media sosial baru-baru ini dikejutkan oleh kasus bunuh diri seorang nasabah AdaKami yang terlibat pinjaman online (pinjol). Diduga, korban mengakhiri hidupnya lantaran tidak kuat oleh teror pinjol.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko mengaku baru mendengar kabar tersebut dan akan melakukan peninjauan kepada AdaKami.

“Saya baru tau hal ini. Saya akan meninjau kembali dan minta klarifikasi. Saya kan nggak mantau sosmed, ” ujarnya, dikutip dari detikcom, Selasa (19/9/2023).

Menurut Sunu, pihaknya telah mengontak pemilik akun yang terkait. Ia juga mengaku sudah meminta siapapun korbannya atau siapapun pihak yang terlibat dan mengetahui permasalahan tersebut untuk segera melaporkan kepada AFPI.

Selain itu, Sunu juga akan memanggil pihak AdaKami mengenai pemberitaan tersebut. “Saya tanya ke AdaKami apakah benar karena yang tanya ke saya bukan pertama kali,” tutur Sunu.

Tak lupa, Sunu meminta kepada masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan atau bahkan sampai kehilangan nyawa anggota keluarganya untuk segera melaporkan ke AFPI.

BACA JUGA :  Parah! Pembuat Video Intip Bagian Bawah Rok Perempuan di Bandung Sudah Produksi 2.980 Konten

“Nanti kita akan melakukan verifikasi. Apabila dari verifikasi tersebut bukti shahih, ada potensi pelanggaran kode etik, nanti akan diproses di tim kode etik kita,” paparnya. “Tim kode etik kita kan dari pengacara semua. Bisa jadi wasit dan hakim buat kita semua,” ia menambahkan.

Dilansir dari Detik.com (19/9/2023), korban meminjam uang di Adakami sebesar Rp 9,4 juta. Korban harus mengembalikan sekitar hampir Rp 19 jutaan. Ketika korban kesulitan dalam melakukan pembayaran dan telat bayar, mulailah teror DC AdaKami berdatangan.

Teror pertama menyebabkan korban kehilangan pekerjaan. Pasalnya, pihak pinjol terus menelepon ke kantor korban hingga mengganggu kinerja operasional.

Untuk Menutupi masalah yang sebenarnya, korban hanya mengaku ke keluarga karena kontrak kerjanya sudah selesai hingga istri dan anaknya keluar rumah.

Teror kedua yang dialami korban yaitu adanya pesanan fiktif dari ojek online. Dalam satu hari, ada lima sampai enam orderan fiktif yang datang ke rumahnya.

Korban dan sang istri sempat melakukan mediasi. Dari situ, korban menceritakan semua masalahnya, termasuk ada tunggakan pinjol di Adakami. Mendengar hal tersebut, sang istri tidak berani pulang bersama suaminya.

BACA JUGA :  Miris! Alih-Alih Jadi Karyawan Call Center, 11 WNI di Kamboja Malah Dipaksa Jadi Scammer

Dua hari setelahnya, korban mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri pada bulan Mei 2023. Setelah meninggal pun, keluarga korban tetap menerima teror dari pihak pinjol.

Namun, terjadi ketegangan antara dua pihak. Pihak Adakami tidak percaya soal korban yang sudah meninggal. Bahkan menyebut catatan kematiannya dipalsukan. (ARH)

Latest

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600