Anies Soroti Ada Presiden RI selalu Absen di Sidang PBB, Singgung Jokowi?

Senin, 14 Juli 2025, Pukul 04:16 WIB

RATAS – Calon presiden 2024 dan Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022, Anies Rasyid Baswedan, menyoroti minimnya kehadiran kepala negara Indonesia dalam forum internasional, khususnya Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ormas Gerakan Rakyat di Jakarta Pusat, Ahad (13/7/2025), Anies menilai absennya presiden RI selama bertahun-tahun dalam forum penting dunia tersebut merupakan bentuk pasifnya Indonesia dalam diplomasi global.

“Bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul, selalu diwakilkan Menteri Luar Negeri. Kalau kita tidak aktif di dunia internasional, itu seperti warga kampung dengan rumah nomor empat terbesar di RT, tapi tak pernah datang rapat warga,” ujar Anies, menyindir.

Meski tidak menyebut nama secara langsung, pernyataan Anies ini merujuk pada Presiden Joko Widodo, yang selama dua periode kepemimpinannya tidak pernah menghadiri langsung Sidang Umum PBB, melainkan selalu mengutus Menlu Retno Marsudi.

Menurut Anies, kehadiran langsung kepala negara dalam forum-forum internasional penting tidak hanya bersifat simbolis, melainkan strategis. Ia menilai Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia memiliki posisi penting yang perlu dimaksimalkan.

BACA JUGA :  Meriahkan HUT RI Ke-77, ILUNI Menwa UI Gelar Latihan Menembak

“Indonesia harus mengambil peran proaktif, bukan hanya jadi penonton dalam geopolitik global. Sudah saatnya kita tidak lagi pasif,” tegasnya.

Anies juga menyinggung potensi besar Indonesia dalam berbagai isu global, mulai dari perubahan iklim, perdamaian dunia, hingga perjuangan rakyat Palestina. Ia mendorong agar kebijakan luar negeri Indonesia lebih terarah dan konkret.

“Masalah lingkungan hidup dan konflik regional seperti di Timur Tengah adalah tantangan kemanusiaan global. Indonesia bisa dan harus ambil peran di situ,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Ia menambahkan bahwa sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina, misalnya, perlu diwujudkan melalui langkah-langkah nyata, bukan hanya pernyataan politik.

“Pasar kita besar dan menarik bagi dunia, tapi jangan sampai yang justru paling tertarik dan aktif terhadap Indonesia adalah pihak luar. Kita sendiri yang harus proaktif, terutama dalam mendukung perjuangan kemanusiaan,” pungkasnya. (HDS)

Latest

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution RATAS.id — HR. Sang Alang Hardjono, atau yang dikenal sebagai Sang Alang—pencipta lagu fenomenal...

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital RATAS.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan memperluas fasilitas Garuda Spark Innovation...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600