Ratas – Di tengah tantangan era digital dan transformasi teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan inovasi di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), pengembangan industri strategis seperti semikonduktor, serta akses pendidikan tinggi yang inklusif menjadi semakin penting.
Universitas Prasetiya Mulya bekerjasama dengan KAGAMA Tangsel dan ICDEC (Indonesia Chip Design Collaborative Center), menyelenggarakan Seminar Pendidikan bertajuk “Mewujudkan Masa Depan Inklusif: Inovasi STEM, Pengembangan Kawasan, dan Pendidikan Tinggi Terjangkau”, Rabu, (22/1/2025).
Seminar ini membuka ruang dialog strategis antara akademisi, pemerintah, dan sektor industri untuk membangun generasi muda yang siap bersaing di pasar global sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi teknologi di Asia.
Mengupas Peluang di Industri Semikonduktor
Salah satu fokus utama dalam seminar ini adalah peluang besar di industri semikonduktor, yang kini menjadi tulang
punggung transformasi digital dan teknologi masa depan.
Industri ini berperan penting dalam berbagai sektor, mulai dari elektronik konsumen hingga otomotif dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Kehadiran STEM Prasetiya Mulya dengan 6 program studinya, yaitu Product Design Engineering, Renewable Energy
Engineering, Ai and Robotics, Food Business Technology, Business Mathematics dan Digital Business Technology, bertujuan untuk mendorong terwujudnya kawasan dan masyarakat berbasis sains yang maju, makmur, plural berdasarkan Pancasila.
Seminar ini menghadirkan pakar terkemuka, seperti Prof. Trio Adiono, S.T., M.T., Ph.D., Guru Besar ITB sekaligus Ketua ICDEC, yang menyampaikan keynote speech bertema “Menjelajah Dunia Semikonduktor: Peluang Karir di Era Teknologi Masa Depan”.
Dalam paparannya, Prof. Trio menekankan pentingnya kesiapan generasi muda dalam memasuki sektor semikonduktor, yang menawarkan prospek karier menjanjikan di tingkat nasional maupun global.
“Industri ini membutuhkan tenaga kerja yang kreatif, inovatif, dan memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi terbaru,” paparnya.
Acara ini juga menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari berbagai bidang, antara lain Nezar Patria Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI (2024-2029), Sekretaris Jenderal Kagama, Drs. Didik Purwadi, Ketua KAGAMA Tangsel, Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak Ketua Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya, Dr. Stevanus Wisnu Wijaya Ko-Provos II Universitas Prasetiya Mulya & Dekan Sekolah STEM, Permata Nur Miftahur Rizki, Wakil Dekan Bidang Inovasi Riset, Keuangan, dan Hubungan Eksternal, Sekolah STEM Universitas Prasetiya Mulya.
Beasiswa Bakti Prestasi Komitmen untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas
Sebagai bagian dari komitmen Universitas Prasetiya Mulya terhadap pendidikan inklusif, acara ini juga memperkenalkan Beasiswa Bakti Prestasi.
“Program beasiswa ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMA/SMK/MA Negeri berbakat dari berbagai penjuru Indonesia untuk mengakses pendidikan tinggi berkualitas dengan biaya yang terjangkau,” terang Dr. Stevanus Wisnu Wijaya.
Beasiswa Bakti Prestasi berfokus pada mencetak generasi muda yang siap menghadapi inovasi teknologi, termasuk
dalam bidang teknologi semikonduktor yang menjadi prioritas strategis.
“Melalui program ini, Universitas Prasetiya
Mulya berharap dapat mendukung pengembangan kawasan dan membangun tenaga kerja unggul yang dapat
berkontribusi pada kemajuan bangsa di era transformasi digital,” ucapnya.
Dengan Beasiswa Bakti Prestasi, penerima tidak perlu membayar Uang Pangkal (Development Fee) dan hanya
dikenakan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) Rp 8.000.000 per semester selama delapan semester. Sebagai bagian dari program, penerima beasiswa juga didorong untuk aktif berpartisipasi dalam kompetisi nasional maupun internasional guna mengembangkan potensi mereka.
“Program ini terbuka untuk siswa SMA/MA/SMK Negeri Kelas 12 yang memiliki nilai rata-rata rapor minimal 80 sejak Kelas 10. Prioritas diberikan kepada siswa yang memiliki prestasi di kompetisi nasional atau internasional, seperti olimpiade sains dan matematika. Proses seleksi dilakukan melalui Tes Masuk Universitas Prasetiya Mulya tanpa biaya,” imbuhnya.
Tentang Universitas Prasetiya Mulya
Universitas Prasetiya Mulya adalah institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh para pengusaha pada 1982.
Universitas ini dikenal sebagai pelopor pendidikan bisnis di Indonesia dan kini telah berkembang dengan tiga sekolah
utama:
1. School of Business and Economics (SBE).
2. School of STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
3. School of Law and International Studies (SLIS).
Universitas Prasetiya Mulya berfokus pada pendidikan multidisiplin yang mengintegrasikan inovasi, kewirausahaan,
dan pengembangan karakter untuk mencetak lulusan yang siap menjadi pemimpin perubahan. (BL)