Kultur PKB yang Harus Ditinggalkan, Tradisi Kepemimpinan yang Meminggirkan Kader

Kamis, 28 November 2024, Pukul 10:28 WIB
Mohamad Fuad, Pengamat Politik dan Dosen Universitas Gunadarma

Oleh Mohamad Fuad, Pengamat Politik dan Dosen Universitas Gunadarma

RATAS – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum beruntung selama ini menghadapi kritik terkait budaya internalnya yang dianggap kurang mengakomodasi kader-kader yang pernah kalah dalam kontestasi politik. Dalam setiap hajatan politik, seperti muktamar, musyawarah wilayah (Muswil), musyawarah cabang (Muscab), hingga pemilu, kader yang gagal dalam kompetisi sering kali kehilangan tempat dan bahkan dianggap rival. Kondisi ini menciptakan jarak antara mantan kader aktif dengan struktur partai.

Minimnya Peran untuk Mantan Pejuang PKB

PKB juga dinilai tidak memiliki mekanisme yang kuat untuk membangun solidaritas antarkader lintas generasi. Hal ini terlihat dari absennya keterlibatan mantan senior partai yang pernah berjuang di era tertentu. Nama-nama besar seperti Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, hingga Gus Ipul kerap disebut sebagai contoh mantan kader yang kemudian seolah dijauhkan dari struktur PKB. Dalam banyak kasus, kader yang kalah kompetisi kerap diisolasi tanpa akses untuk tetap berkontribusi di partai.

Pelajaran dari Golkar: Solidaritas Lintas Faksi

Sebagai pembanding, Partai Golkar mampu menunjukkan tradisi berbeda dengan merangkul seluruh faksi dan mantan tokoh mereka dalam setiap acara besar. Hal ini menampilkan citra solid dan mempertahankan relevansi politik Golkar di peta nasional. Golkar tetap menjadi salah satu partai besar berkat kemampuannya mengelola loyalitas kader di berbagai tingkatan.

BACA JUGA :  Beri Sinyal Dukung Prabowo Jadi Presiden, Effendi Simbolon Disebut-sebut Bakal Dipanggil PDIP

Menyoal Definisi Kader dan Kepemimpinan

PKB dinilai perlu mengevaluasi definisi kader dan kepemimpinan yang diterapkan. Kritik muncul terhadap pola kaderisasi yang dianggap kurang beradab karena cenderung mengesampingkan kader yang telah berkontribusi nyata di akar rumput. Sementara itu, beberapa pihak yang berada dalam struktur organisasi mendapatkan akses istimewa meski kontribusinya dianggap minim.

Seruan untuk Perubahan Tradisi Internal

Untuk menjadi partai yang lebih kuat dan solid, PKB diharapkan mengubah tradisi kepemimpinannya. Sebuah pola kaderisasi yang lebih inklusif, menghormati kontribusi para senior, serta memberikan ruang bagi seluruh kader yang setia pada visi misi partai, dinilai menjadi kebutuhan mendesak.

Ketum DPP. PKB, Muhaimin Iskandar, sebelumnya telah menegaskan pentingnya memperhatikan setiap kontribusi kader, sekecil apa pun itu, sebagai bagian dari strategi memenangkan Pemilu 2024. Hal ini sejalan dengan kaidah politik dalam usul fikih yang menyatakan pentingnya mempertahankan kader lama yang baik sembari membuka ruang bagi kader baru yang lebih baik.

Dengan perubahan ini, PKB diharapkan bisa menjadi partai yang lebih kokoh, layaknya pohon besar dengan akar menghujam ke bumi, cabang yang rimbun, dan buah yang menyejahterakan. (HDS)

BACA JUGA :  Ada 114 Juta Pemilih Muda di Tahun 2024, Tapi yang Minat Ikut Parpol Cuma 1,1%?

Latest

Dua Kadernya Gabung ke PSI, NasDem: Gagal Jadi Anggota Legislatif 

RATAS – Partai NasDem angkat bicara terkait dua mantan kadernya yakni Ahmad Ali dan Bestari Barus bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim...

Bamsoet Sebut Pidato Presiden Prabowo di PBB Manifestasi Tekad Kedaulatan

RATAS  – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi serta mendukung penuh pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, tanggal...

Jokowi Instruksikan Relawan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

RATAS - Ketua DPP PDIP Puan Maharani buka suara terkait instruksi mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke relawannya untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode. Ketua DPR RI tersebut...

Korupsi Haji Guncang Senayan! DPR Sebut Pengkhianatan Umat, KPK Didesak Bergerak Cepat

RATAS – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, melontarkan desakan keras agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan tersangka dalam skandal korupsi kuota haji yang disebutnya sebagai...

Viral! DPRD Gorontalo Teriak ‘’Rampok Uang Negara’’, PDIP Langsung Pecat dan Siapkan PAW

RATAS– Jagat politik tanah air diguncang video heboh anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang dengan enteng menyebut ingin “merampok uang negara”. Pernyataan blak-blakan itu ia lontarkan...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600