Diduga Kuat, Biaya Sewa Kantor Kesbangpol Tangsel Di-Mark Up Mencapai hampir Rp 500 Juta

Kamis, 28 Juli 2022, Pukul 17:09 WIB

RADAR TANGSEL RATAS – Ada dugaan kuat, biaya sewa kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tangerang Selatan (Bakesbangpol Tangsel) di-mark up alias digelembungkan. Penggelembungan biaya sewa tersebut mencapai hampir Rp 500 juta.

Padahal, biaya sewa seharusnya atau normalnya hanya Rp 200 jutaan. Demikian hasil investigasi yang dilakukan awak redaksi Kantor Berita RADAR TANGSEL ratas.id.

Menurut sumber terpercaya yang diperoleh awak redaksi RADAR TANGSEL ratas.id, mark up biaya sewa itu merupakan “permainan” tiga oknum di Bakesbangpol Tangsel. “Ya mereka tiga orang itu yang mengatur agar biaya sewa di-mark up. Hasil mark up itu mereka bagi bertiga,” ucap sumber tersebut, Kamis (28/7/2022).

Saat ditanya, dari mana sumbernya bahwa angka biaya sewa kantor tersebut hampir Rp 500 juta? “Orang BPKAD yang bilang bahwa anggaran yang dikucurkan untuk biaya sewa kantor Kesbangpol Tangsel hampir Rp 500 jutaan. Hampir setengah miliar,” ujar sumber tersebut.

Masih menurut sumber tersebut, biaya sewa kantor sebenarnya hanya Rp 200 jutaan. “Harga sewanya Rp 200 jutaan. Tapi, mereka mark up hampir setengah miliar. Gila memang,” cetusnya.

Ketika ditanya mengapa mereka berani me-mark up dan menggunakan modus apa? Sumber ini menjelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

BACA JUGA :  Gerakan 1000 Perempuan Berdaya, Bumi Terjaga, Merayakan Hari Ibu dan HUT Kota Tangerang Selatan ke-16

“Jadi, sisa hasil mark up itu di antaranya digunakan untuk beli sapi (hewan kurban). Kan, setiap OPD (organisasi perangkat daerah) harus berkurban. Nah, selisih atau kelebihan dari harga sewa yang sebenarnya itulah di antaranya digunakan untuk beli sapi 2 ekor. Ini modus saja sebenarnya,” urai sumber itu.

Dan, lanjut sumber itu, aturan yang sebenarnya tidak boleh biaya sewa dicampur atau dijadikan satu dengan biaya lain. “Biaya sewa, ya, biaya sewa harusnya. Tidak boleh, dong nomenklaturnya biaya sewa kantor, tapi faktanya untuk beli sapi, ngawur itu, namanya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Tangel, Choirul Saleh saat dikonfirmasi awak redaksi RADAR TANGSEL ratas.id mengenai dugaan mark up di institusinya, hanya membisu. Ketika dihubungi berkali-kali, Chairul Soleh tidak mengangkat ponselnya.

Pun ketika dikirimi pesan melalui WhatsApp (WA) dan SMS/pesan pendek, mantan sekretaris dewan (sekwan) DPRD Tangsel itu tidak merespon. Apalagi, membalas.

Bendahara Badan Kesbangpol Tangsel, Djebbie saat dikonfirmasi awak redaksi RADAR TANGSEL ratas.id mengenai dugaan mark up biaya sewa kantor melalui ponselnya juga tidak menanggapi. Saat dihubungi, anak buah Chairul Soleh itu tidak mengangkat ponselnya dan begitu juga ketika dikirimi pesan WhatsApp (WA), ia hanya membaca tanpa membalasnya.

BACA JUGA :  Quick Count Pilkada Tangsel, Petahana Klaim Unggul 62 Persen

Hanya Sekretaris Badan Kesbangpol Tangsel, Salbini yang memberikan tanggapan. Salbini mengatakan, biaya sewa kantor tersebut sebesar Rp 290 juta. “Iya bos (Rp 290 juta seperti yang saya katakan di kantor),” ucapnya.

Ia tidak menjawab secara gamblang soal dugaan mark up yang hampir Rp 500 juta itu. “Kita ada rencana mau pindah kantor, tapi enggak jadi. Akhirnya, perpanjang lagi tahun ini. Pajaknya saja hampir Rp 50 jutaan. Naik 5 jutaan per ruangan. Ini di sini kita sewa 2 ruko,” jawabnya saat ditemui awak redaksi RADAR TANGSEL ratas.id tanpa membantah tudingan soal dugaan mark up hingga Rp 500 jutaan itu.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah (BPKAD) Tangsel, Wawang Kusdaya saat dikonfirmasi mengenai hal ini menjawab singkat awalnya. “Sebaiknya tanya ke kesbangpol saja,” jawab Wawang melalui pesan WhatsApp (WA).

Ketika ditanya lebih jauh berapa anggaran yang dikucurkan BPKAD untuk biaya sewa kantor Kesbangpol Tangsel sebenarnya dan apakah benar hampir mencapai Rp 500 juta? Wawang yang juga mantan kepala badan kesbangpol Tangsel ini tidak menyebutkan nominalnya.

BACA JUGA :  Harga 8 Sembako di Tangsel Naik Jelang Nataru

Dia hanya menjawab soal mekanisme pencairan anggaran meski redaksi RADAR TANGSEL ratas.id tidak menanyakan hal itu. “Kalau BPKAD sebagai BUD memang semua anggaran di setiap OPD pencairannya lewat PPKD,” jawabnya.

Wawang berdalih harus melihat dan mengecek lebih jauh lagi ke DPA-nya. “Harus cek ke DPA OPD yang bersangkutan. Saya tidak bisa ingat kegiatan OPD lain,” cetusnya.

Kantor Badan Kesbangpol Tangsel sendiri saat ini statusnya sewa. Dua buah ruko di Jl. Raya Serpong BSD City, Ruko Mall WTC Matahari, No. 5879/5881, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel, Banten disewa.

Hasil investigasi RADAR TANGSEL ratas.id menyebutkan, sebelum perpanjangan sewa kantor, rencananya Kesbangpol Tangsel akan pindah ke Cendana Residence F5, No. 5 yang terletak di samping Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot).

Namun, batal karena sesuatu hal. Dan, akhirnya memperpanjang sewa lagi di tempat yang lama yang ditempati saat ini. (AGS)

 

 

 

Latest

Wali Kota Benyamin “Warning” Pemenang Tender, Proyek Raksasa PSEL Tangsel Rp2,65 Triliun harus Tepat Waktu

RATAS – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memberikan warning alias peringatan kepada konsorsium pemenang tender proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Proyek...

Keukeuh Ogah Bayar Pajak Waris di Tangsel, Pengamat Nasihati Artis Leony, Warga yang Baik Harus Ikuti UU HKPD  

RATAS - Sempat membuat heboh publik karena postingannya di media sosial mengenai pajak waris, artis Leony Vitria Hartanti terpaksa dinasihati pengamat kebijakan publik. Hal tersebut dikarenakan...

Lima Titik Sarpras Air Bersih Dibangun UPTD PAM, Warga Tangsel sangat Antusias dan Senang

RATAS - Lima titik sarana dan prasarana (sarpras) air bersih tengah dibangun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Minum (PAM) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangerang...

Tak Kuat Disiplin Ketat, 9 Siswa SRMA 33 Tangsel Pilih Hengkang

RATAS – Kabar mencengangkan datang dari SRMA 33 Tangsel. Sembilan siswa kompak angkat kaki dari sekolah asrama itu, dengan alasan beragam, mulai dari tak tahan disiplin ketat hingga masalah...

Buntut Ledakan di Pamulang Tangerang Selatan, Puluhan Warga Mengungsi 

RATAS– Puluhan warga dilaporkan masih mengungsi imbas dari ledakan hebat yang mengguncang pemukiman padat penduduk di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok cabe Hilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600