RSU Tangsel Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan Layanan Alat Bantu Gerak/Prostesis (Kaki dan Tangan Palsu) untuk Korban Kecelakaan Kerja

Rabu, 03 September 2025, Pukul 12:16 WIB

RATAS – Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan (RSU Tangsel) menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dalam menghadirkan layanan alat bantu gerak/prostesis (kaki dan tangan palsu). Layanan alat bantu gerak (prostesis) ini dihadirkan RSU Tangsel untuk para pekerja yang mendapat musibah kecelakaan kerja.

Pelayananan prostesis yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan ini sudah mulai dilakukan RSU Tangsel dengan baik. RSU Tangsel sendiri resmi menjalin kerja sama strategis dengan BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten dan penyedia alat bantu gerak (prostesis) guna memperkuat layanan rehabilitasi untuk para pekerja yang mengalami kecacatan akibat kecelakaan kerja.

Kolaborasi ini mencakup pemeriksaan, pengukuran, hingga pemasangan kaki palsu dan tangan palsu (prostesis) untuk pasien yang mengalami amputasi. Demikian seperti yang diungkapkan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RSU Kota Tangerang Selatan, dr. Yuni Ekowati, Sp. KFR.

Kepada redaksi Kantor Berita Ratas.id, Jumat, 29 Agustus 2025, di RSU Tangsel, dr. Yuni mengatakan, pihaknya senantiasa memastikan bahwa para pekerja yang mengalami musibah mendapatkan layanan perawatan medis dan pemulihan dengan baik. “Kami ingin memastikan bahwa pekerja yang mengalami musibah tidak hanya mendapatkan perawatan medis, tetapi juga pemulihan fungsional melalui penyediaan prostesis” ujar dr. Yuni

BACA JUGA :  Aktivitas Pengelolaan Sampah Ilegal Jadi Sorotan, DPRD Bakal Panggil DLH Tangsel

Para Pasien Berhasil Ditangani

Menurut dr. Yuni, saat ini, telah ada dua pasien amputasi yang mendapatkan layanan pemberian prostesis di RSU Tangsel. Dan, lanjutnya, kini berhasil kembali produktif.

“Alhamdulillah, kedua pasien bisa kembali bekerja dan menjalani aktivitas dengan mandiri,” dokter berhijab itu mengungkapkan.

Implementasi Program Return to Work

Kerja sama ini, kata dokter cantik itu, menjadi bagian dari implementasi Program Return to Work yang diinisiasi BPJS Ketenagakerjaan dengan dukungan layanan rehabilitasi medis. “Program ini bertujuan memulihkan fungsi tubuh pekerja yang mengalami disabilitas, agar tetap dapat kembali bekerja secara aman dan produktif,” terangnya.

Ia menandaskan, para pasien dapat kembali bekerja meski mengalami disabilitas. “Meski mengalami disabilitas, pasien tetap bisa produktif. Itulah misi dari rehabilitasi medis dalam mendukung tenaga kerja kembali ke lingkungan kerja,” jelas dr. Yuni.

Dalam dua kasus terbaru, ungkap dr. Yuni, RSU Tangsel menangani pasien amputasi bawah lutut dan atas lutut. “Proses rehabilitasi dimulai dari perawatan luka pasca-amputasi, latihan penguatan otot dan lingkup gerak sendi, peresepan kaki palsu, serta check out/penilaian saat kaki palsu dipakaikan ke pasien. Proses ini bisa berlangsung kurang lebih tiga bulan,” paparnya.

BACA JUGA :  Fix! Riza dan Marshel Mundur dari Pilwalkot Tangerang Selatan

Pada saat check out, dipaparkan dr. Yuni, akan dilakukan penilaian. “Apakah kaki palsu sudah sesuai? Bagaimana kenyamanan pasien saat memakai kaki palsu? Dan juga, penilaian terhadap pola jalan pasien. Evaluasi kembali dilakukan 1-2 bulan setelah pemakaian kaki palsu. Alhamdulillah, hasilnya baik, tidak ada keluhan berarti,” cetus dr. Yuni.

Jenis Prostesis

Jenis prostesis yang diberikan, tukas dr. Yuni, disesuaikan dengan kebutuhan pasien. “Termasuk, jenis amputasi, mobilitas pasien dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Misalnya, untuk pasien dengan aktivitas luar ruangan atau pekerjaan berat, diberikan jenis prostesis yang memiliki ketahanan yang lebih kuat dan fleksibel,” sebutnya.

RSU Tangsel Jadi Pusat Layanan Rehabilitasi Medis

RSU Tangsel sendiri, kini, diproyeksikan menjadi pusat layanan rehabilitasi medis untuk para korban kecelakaan kerja di Wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Lebih lanjut, dr. Yuni mendorong para penyintas kecelakaan kerja untuk tetap optimis.

“Intinya, kepada siapa pun yang mengalami kecelakaan kerja dan harus menggunakan prostesis, harus tetap semangat, percaya diri, produktif, dan mandiri,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Sukses Pimpin HIPMI Tangsel, Asep Sholahudin Patut Jadi Panutan Anak Muda dan Generasi Milenial

Dengan adanya program ini, diharapkan para pekerja penyintas kecelakaan kerja dapat kembali berdaya dan hidup secara mandiri. Sekaligus, menjadi bagian dari sistem jaminan sosial ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan. (ADV)

 

 

 

 

Latest

Wali Kota Benyamin “Warning” Pemenang Tender, Proyek Raksasa PSEL Tangsel Rp2,65 Triliun harus Tepat Waktu

RATAS – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memberikan warning alias peringatan kepada konsorsium pemenang tender proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Proyek...

Keukeuh Ogah Bayar Pajak Waris di Tangsel, Pengamat Nasihati Artis Leony, Warga yang Baik Harus Ikuti UU HKPD  

RATAS - Sempat membuat heboh publik karena postingannya di media sosial mengenai pajak waris, artis Leony Vitria Hartanti terpaksa dinasihati pengamat kebijakan publik. Hal tersebut dikarenakan...

Lima Titik Sarpras Air Bersih Dibangun UPTD PAM, Warga Tangsel sangat Antusias dan Senang

RATAS - Lima titik sarana dan prasarana (sarpras) air bersih tengah dibangun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Air Minum (PAM) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangerang...

Tak Kuat Disiplin Ketat, 9 Siswa SRMA 33 Tangsel Pilih Hengkang

RATAS – Kabar mencengangkan datang dari SRMA 33 Tangsel. Sembilan siswa kompak angkat kaki dari sekolah asrama itu, dengan alasan beragam, mulai dari tak tahan disiplin ketat hingga masalah...

Buntut Ledakan di Pamulang Tangerang Selatan, Puluhan Warga Mengungsi 

RATAS– Puluhan warga dilaporkan masih mengungsi imbas dari ledakan hebat yang mengguncang pemukiman padat penduduk di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok cabe Hilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600