RADAR TANGSEL RATAS – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak orang tak dikenal di bagian dada sebelah kirinya. Ia ditembak saat tengah berpidato untuk kampanye kandidat anggota majelis tinggi dari Partai Demokratik Liberal di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7).
Menurut Stasiun penyiaran NHK, Abe sepertinya ditembak dengan senapan dari arah belakang oleh seorang pria. Seorang wartawan NHK melaporkan dari lokasi kejadian bahwa mereka mendengar dua kali suara tembakan berturut-turut saat Abe berpidato. Kantor berita Kyodo mengatakan jantung Abe tampaknya berhenti berdetak ketika tokoh berusia 67 tahun itu dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengaku tidak mengetahui kondisi Abe. Ia sempat menerangkan kalau Abe tertembak pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat atau pukul 09.30 WIB. “Aksi barbar itu tidak bisa diterima,” kata Matsuno saat konferensi pers.
Polisi telah mengamankan pelaku penembakan dengan tuduhan percobaan pembunuhan. Pelaku adalah seorang pria berusia 40-an dan identitasnya belum diketahui. Polisi juga telah menyita sebuah senjata dari lokasi pelaku ditangkap. Adapun lokasi kejadian berada di dekat Stasiun Yamatosaidaiji.
Abe menjabat Perdana Menteri Jepang selama dua periode dan menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpanjang. Ia mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri pada tahun 2020 karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.
Peristiwa penembakan terhadap perdana menteri terlama di Jepang itu telah memicu reaksi dunia. Menyadur Reuters, ara pemimpin hingga perwakilan dunia telah menyampaikan simpati yang mendalam atas insiden berdarah tersebut.
Amerika Serikat menyatakan rasa sedih dan syok yang mendalam akibat penembakan Abe. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Negara AS, Anthony Blinken. “Kami tidak tahu kondisinya. Kami tahu dia telah ditembak dan kami kirimkan doa untuknya beserta keluarganya. Ini adalah saat yang sangat-sangat menyedihkan, dan kami menunggu kabar dari Jepang,” tutur Blinken
Duta AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, juga langsung memberikan pernyataannya. Ia menyebut sosok Abe telah membawa Jepang menjadi negara yang luar biasa dan membuat hubungan dengan AS begitu kuat.
“Abe-san telah menjadi pemimpin Jepang yang luar biasa dan sekutu Amerika Serikat yang tak tergoyahkan. Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya, dan rakyat Jepang,” ucapnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan keterkejutannya atas kejadian itu. Melalui akun Twitter-nya, Anthony mendoakan agar keluarga dan warga Jepang mendapatkan keadilan atas tragedi tersebut.
Sementara dari Indonesia sendiri, Teuku Faizasyah selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, turut memberikan pernyataan resmi bahwa Indonesia menyatakan simpati atas penembakan tersebut. “Menteri Retno Marsudi telah menyatakan simpatinya atas nama Menteri Luar Negeri G20 kepada Menteri Luar negeri Jepang,” ungkap Faizasyah. (BD)