RADAR TANGSEL RATAS – Seperti yang dilansir BBC, ribuan bangkai ikan muncul di sepanjang ratusan kilometer Sungai Oder sejak akhir bulan lalu. Diperkirakan, zat beracun telah mencemari air pada sungai yang membentang melewati Jerman dan Polandia itu.
Ikan-ikan yang mengapung di tepi sungai dekat kota Schwedt, Jerman, diyakini hanyut dari Polandia. Pejabat Jerman menuduh pihak berwenang Polandia tidak memberitahu tentang kematian ribuan ikan itu. Laporan pertama tentang kematian massal ikan tersebut disampaikan oleh penduduk setempat dan pemancing pada 28 Juli 2022.
Pemerintah Polandia sendiri, menurut laporan kantor berita AFP, juga mendapat kecaman keras karena tidak bertindak cepat. Terlebih, otoritas setempat juga mengaku belum bisa memastikan apa nama zat kimia yang dimaksud meskipun sudah melakukan penelitian.
Masyarakat yang daerahnya dekat dengan sungai Oder telah diperingatkan agar menghindari sungai. Para aktivis menuduh otoritas kedua negara gagal bekerja sama dalam menanggapi bencana tersebut.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, semula mengira hal tersebut adalah masalah lokal. Tapi, dia mengakui bahwa skala bencana ternyata sangat besar.
“Saking besarnya, sehingga Sungai Oder bakal membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkan keadaan alaminya,” ungkap Morawiecki (12/8), seperti yang dikutip BBC.
Morawiecki menduga sejumlah besar limbah kimia dibuang ke sungai tanpa kesadaran penuh tentang risiko dan konsekuensinya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Jerman Steffi Lemke mendesak penyelidikan komprehensif atas masalah yang disebutnya sebagai bencana lingkungan ini. Sebab, menurut Lemke, selama beberapa tahun terakhir Sungai oder dikenal sebagai sungai yang relatif bersih, dan 40 spesies ikan domestik berkembang biak di jalur air tersebut.
Tapi sekarang, kata Lemke, ikan-ikan tak bernyawa–beberapa berukuran kecil antara 30-40 cm–terlihat di sepanjang sungai. Kadang-kadang, ikan yang masih berjuang hidup terlihat melompat-lompat di air dan terengah-engah.
Para pejabat lainnya percaya bahwa ikan-ikan itu kemungkinan terkena racun. Menurut Axel Vogel, Menteri Lingkungan Negara Bagian Brandenburg, kematian ikan-ikan itu tidak biasa.
Vogel mengatakan, kematian ikan sering disebabkan oleh distorsi kadar oksigen saat kadar air terlalu rendah. “Tapi hasil tes kami sangat berbeda. Kami telah meningkatkan kadar oksigen di sungai selama beberapa hari, dan itu menunjukkan zat asing yang menyebabkan ini,” ungkapnya.
Penelitian terhadap air sungai hingga saat ini masih dilakukan oleh tim ahli di Jerman untuk menetapkan zat yang mungkin menyebabkan bencana tersebut.
Laporan awal menunjukkan indikasi tingkat merkuri yang sangat tinggi. Tapi hasil awal lain yang dirilis pada Jumat (12/8) malam menunjukkan adanya kadar garam yang sangat tinggi. (BD)