Pemerintah Akan Bagikan Bansos Rp 24,17 Triliun, Sinyal Harga BBM Bakal Naik?

1
86
Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana menggelontorkan tambahan bansos sebesar Rp 24,17 triliun. Tapi dia memastikan tambahan itu tidak berdampak pada pengurangan subsidi BBM meski sebelumnya menyebut keberadaan program sebagai pengalihan subsidi. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) tambahan senilai Rp 24,17 triliun dalam rangka pengalihan subsidi BBM. Tapi Sri menolak menjawab apakah harga BBM akan naik usai bantuan tambahan digelontorkan.

Dia mengaku hanya diperintahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengumumkan penambahan bansos. Jokowi belum memberikan instruksi soal keputusan harga BBM bersubsidi.

“Saya mengumumkan hari ini untuk penambahan bansos dulu, itu yang diinstruksikan Bapak Presiden hari ini. Jadi masyarakat akan mulai mendapatkan bantuan sosial,” tutur Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8).

Adapun sebanyak 20,65 juta keluarga penerima manfaat akan mendapatkan bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) dengan total anggaran Rp 12,4 triliun. Sri menjelaskan masing-masing penerima manfaat diberikan Rp 600.000 yang akan disalurkan sebanyak dua kali.

“Jadi dalam hal ini Ibu Mensos akan membayarkannya 2 kali yaitu Rp 300 ribu pertama dan Rp 300 ribu kedua. Itu akan dibayarkan melalui berbagai saluran kantor pos di seluruh Indonesia untuk 20,65 juta keluarga penerima dengan anggaran Rp 12,4 trilun,” kata Sri Mulyani.

BACA JUGA :  KADIN: 800 Juta Pekerja akan Tergantikan oleh Teknologi dan Digital

Selain itu, dengan total anggaran sebesar Rp 9,6 triliun, Jokowi juga memerintahkan agar 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan diberikan subsidi upah. Nantinya, masing-masing penerima manfaat mendapat Rp 600.000.

“Ini juga nanti Ibu Menaker akan segera menerbitkan juknisnya (petunjuk teknis) sehingga langsung bisa dilakukan pembayaran kepada para pekerja tersebut,” sambungnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan menerbitkan aturan di mana 2 persen dari dana transfer umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) diberikan untuk subsidi transportasi.

Bantuan tersebut diberikan untuk membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan, dan tambahan perlindungan sosial.

“Jadi total bantalan sosial yang tadi ditetapkan oleh Presiden untuk bisa dieksekusi mulai dilakukan pada minggu ini adalah sebesar Rp 24,17 triliun,” ungkap Sri Mulyani.

Hingga kini pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502 triliun. Salah satunya untuk menahan harga BBM tetap rendah. Angka tersebut dianggap membebani APBN tahun 2022.

BACA JUGA :  Otoritas Malaysia Kembali Pulangkan 12 Ribu Warga Asing, Mayoritas dari Indonesia-Filipina

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, juga tidak memberi keterangan lebih lanjut saat ditanya apakah pemberian bansos tersebut ada hubungannya dengan wacana kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia hanya menyebutkan bahwa tambahan bansos ini sangat dibutuhkan untuk masyarakat.

“Apakah BBM mau dinaikkan atau tidak dinaikkan, pemerintah sudah melihat ada kebutuhan untuk membantu rakyat dengan tambahan bansos,” tuturnya di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/8). (BD)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini