RADAR TANGSEL RATAS – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang disebut menimbulkan kerugian yang sangat besar. Insiden tersebut meninggalkan PR besar bagi Pertamina tentang apa saja yang harus dilakukan ke depan.
Seperti yang dirilis Suara.com (6/3/2023), Komisi VII DPR RI mendesak Pertamina segera melakukan investigasi penyebab insiden kebakaran Depo Plumpang. Bahkan, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Eddy Soeparno juga meminta Pertamina mengevaluasi kebakaran yang kerap terjadi di depo maupun kilang.
“Pertama, Pertamina harus lakukan evaluasi dan investigasi kenapa sering sekali terjadi kebakaran di berbagai kilang maupun depo Pertamina beberapa tahun belakangan,” kata Eddy dalam keterangannya, dikutip Senin (6/3/2023).
Bukan cuma investigasi, Komisi VII juga meminta Pertamina memastikan bertanggung jawab kepada para korban, baik korban meninggal atau luka, maupun mereka yang kehilangan tempat tinggal. “Tentu Pertamina juga harus bertanggungjawab atas korban tewas, luka maupun yang rumahnya terdampak kebakaran ini,” ujar Eddy.
Menurut Eddy, Pertamina sudah seharusnya memiliki prosedur mitigasi bencana. Apalagi, kata dia, lokasi kebakaran Depo Pertamina, Plumpang sangat dekat dengan pemukiman padat penduduk.
“Seharusnya Pertamina memiliki pola mitigasi bencana untuk depo dan pipa di daerah padat penduduk seperti ini. Sekarang korban berjatuhan dan pemadaman juga terkendala pemukiman penduduk yang padat,” tutur Eddy.
Tak lupa, Eddy juga sekaligus meminta Pertamina melakukan audit keselamatan terhadap depo, pipa, serta kilang. Terutama depo serta kilang yang letaknya berdekatan dengan pemukiman.
“Segera lakukan audit agar kejadian seperti di Plumpang ini tidak terjadi lagi di olang, depo atau pipa Pertamina. Lakukan mitigasi bencana yang tepat dan terukur agar kebakaran bisa dicegah tidak meluas ke penduduk. Kejadian di Plumpang ini harus jadi yang terakhir,” tandas Eddy.
Sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran hebat pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Sejauh ini, kebakaran tersebut mengakibatkan 17 orang tewas dan lebih dari 60 warga mengalami luka-luka.
Menanggapi insiden tersebut, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memohon maaf dan turut prihatin atas kejadian ini. “Kami turut prihatin dan permohonan maaf atas kejadian ini,” ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Nicke juga berjanji bahwa pihaknya akan memberikan penangan terbaik untuk para korban kebakaran. “Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak,” lanjut Nicke.
Selain itu, Nicke juga menegaskan bahwa Pertamina akan melakukan evaluasi besar-besaran guna kejadian serupa tidak kembali terulang. “Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” ungkap Nicke.
Saat ini untuk penanganan korban luka-luka berat, akan dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Pusat Pertamina (RSPP). Sementara untuk luka ringan, penanganan awal dilakukan di RSUD Koja, RS Mulyasari, dan RS Tugu. (BD)