Pj Gubernur DKI Jakarta Rombak Jajaran Direksi JakLingko, Karena Mengecewakan?

0
75
Jaklingko merupakan anak usaha sejumlah badan usaha milik darah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rinciannya, 20 persen saham dimiliki MRT Jakarta, 20 persen PT Transjakarta, 20 Persen LRT Jakarta, dan 20 persen PT MITJ yang merupakan perusahaan patungan antara MRT dan KAI. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencopot Direktur Utama PT Jaklingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dari jabatannya. Kebijakan itu diambil melalui Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) di luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Seperti yang dirilis Detik.com (8/3/2023), Heru Budi dapat mengeluarkan kebijakan tersebut lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI merupakan pemilik saham terbesar di JakLingko.

Tercatat, Jaklingko merupakan anak usaha sejumlah badan usaha milik darah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rinciannya, 20 persen saham dimiliki MRT Jakarta, 20 persen PT Transjakarta, 20 Persen LRT Jakarta, dan 20 persen PT MITJ yang merupakan perusahaan patungan antara MRT dan KAI.

Corporate Secretary and Legal Division Head PT JakLingko Indonesia, Kevin Haikal, menyebut Heru juga mencopot Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Keuangan, dan Direktur Teknik Jaklingko.

“Memberhentikan dengan hormat Saudara Suryawan Putra Hia sebagai Komisaris Utama, Saudara Widi Amanasto sebagai Komisaris, Saudara Muhamad Kamaluddin sebagai Direktur Utama, Saudara Mohammad Hanief Arie Setianto sebagai Direktur Keuangan, dan Saudara Endro Rahardjo sebagai Direktur Teknik,” tutur Kevin dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

BACA JUGA :  Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Terkendala, Kapuspen TNI: Yang Paling Menyulitkan Adalah Cuaca

Sebelum mencopot Dirut JakLingko, penerapan sistem integrasi transportasi yang dilakukan di Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta sebesar Rp 10 ribu yang diurus JakLingko sempat bermasalah.

Pada awal penerapan Oktober 2022 lalu, banyak mesin tap di halte Transjakarta bermasalah. Kartu uang elektronik (KUE) pengguna sering terblokir dan saldonya terpotong dua kali.

Setelah dilakukan pembenahan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI melaporkan penggunaan tarif integrasi transportasi itu malah sepi peminat. Sebab, tak banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas ini meski berpindah moda angkutan.

Setelah memberhentikan Kamaluddin, para pemegang saham Jaklingko mengangkat Mega Indahwati Natangsa Tarigan sebagai Direktur Utama dan Fajar Dharmawan sebagai Direktur dengan masa jabatan sesuai dengan AD/ART perseroan.

Mega Tarigan sebelummya sempat menjabat sebagai Railway Operation Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda). Ia sudah bergabung dengan PT MRT Jakarta sejak Oktober 2009.

Sedangkan Fajar Dharmawan sebelumnya menjabat sebagai Group Head of Finance PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), yang juga sebelumnya tercatat sebagai Head of Accounting and Financial Control PT MRT Jakarta periode 2015-2020.

BACA JUGA :  Ogah Gabung ke KIM Plus, PDIP Tantang KIM Plus Lawan Kotak Kosong

“Dengan dilakukan pengangkatan tersebut, maka susunan pengurus perseroan Direktur Utama Mega Indahwati Natangsa Tarigan dan Direktur Fajar Dharmawan,” tutur Kevin. (BD)

 

 

 

.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini