RADAR TANGSEL RATAS – Pesawat jenis Boeing IL 222 Seri 300 milik Trigana Air
dengan nomor penerbangan PK–YSC dilaporkan ditembak oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sabtu (11/3/2023). Beruntung, tak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.
Seperti yang dirilis Suara.com (11/3/2023), penembakan pesawat milik Trigana Air itu diduga dilakukan oleh TPNPB-OPM sesaat setelah pesawat lepas landas dari Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo. Pesawat tersebut terbang sekitar pukul 14.06 WIT dari Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Prabowo mengaku pihaknya menerima laporan terkait penembakan pesawat oleh KKB itu. Ia mengatakan penembakan terjadi pada Sabtu (11/3) siang sekitar pukul 13.35 WIT.
Meski demikian, pesawat yang membawa 66 penumpang tersebut tetap mendarat dengan selamat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Benny menyebut aksi penembakan itu pertama kali diketahui oleh personel Opsnal Polres Yahukimo yang sedang melakukan kegiatan pengamanan di Area Bandara Nop Goliat Dekai.
“Melalui HT dari personel Opsnal Polres Yahukimo terdengar bunyi tembakan sebanyak 4 kali pada saat pesawat Trigana Air landing yang berasal dari arah seputaran Kali Brasa Dekai,” ujarnya, dikutip dari CNNIndonesia.com (11/3/2023).
Benny menyebut tim gabungan langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan menyisir tempat-tempat rawan di area sekitar bandara Nop Goliat Dekai.
Dalam penyisiran tersebut, kata Benny, petugas mengamankan 7 orang terduga pelaku beserta sejumlah barang bukti berupa busur dan panah, pisau, sabit, sangkur, dan tiga unit sepeda motor
“Tujuh orang dan beberapa barang bukti kami amankan guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mencari barang bukti senjata api yang dipakai untuk melakukan penembakan,” ungkapnya.
Aviation Security and Safety Manager Trigana Air, Kapten Alfred, mengatakan pihak Trigana Air menghentikan sementara layanan penerbang ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penghentian pelayanan tersebut dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Memang benar kami untuk sementara menghentikan penerbangan ke Dekai dan saat ini sedang konsolidasi internal,” kata Kapten Alfred melalui pesan singkatnya, dikutip dari Antara (11/3/2023). (BD)