RADAR TANGSEL RATAS – Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) menyelamatkan 11 nelayan asal Indonesia yang terdampar di lepas pantai utara Australia Barat. 11 nelayan itu terdampar selama enam hari tanpa makanan dan minuman usai kapal mereka karam akibat diamuk Topan Ilsa.
Seperti yang dilansir ABC News (19/4/2023), 11 nelayan tersebut diselamatkan pada Senin (17/4) waktu setempat dari Pulau Bedwell di Rowley Shoals, 313 kilometer barat Broome. Sembilan nelayan dari kapal lainnya dikhawatirkan tewas tenggelam.
Setelah menerima laporan dari Australian Border Force tentang keberadaan para nelayan yang terdampar di Pulau Bedwell, AMSA langsung mengirimkan pesawat kecil untuk menyelidiki dan menugaskan helikopter penyelamat untuk menerbangkan para nelayan ke Broome.
Menurut juru bicara AMSA, para korban menuturkan ada dua kapal penangkap ikan dengan masing-masing 10 awak, tapi satu kapal tenggelam akibat hantaman badai topan ekstrem
Kapal yang tersisa berhasil menyelamatkan satu-satunya nelayan yang selamat dari kapal yang tenggelam. Kapal tersebut kemudian terdampar di Pulau Bedwell selama enam hari hingga akhirnya ditemukan AMSA.
Dari laporan yang dikonfirmasi, satu-satunya nelayan yang selamat dari kapal tenggelam itu berenang selama 30 jam dan menggunakan jerigen untuk tetap bertahan.
Sebagai informasi, Rowley Shoals dilanda angin dengan kecepatan 235 kilometer per jam pada Kamis, 13 April, saat Topan Ilsa melintas.
Juru bicara WA Country Health Service mengonfirmasi para nelayan itu dirawat di Rumah Sakit Broome. “Warga negara Indonesia dibawa ke Broome tadi malam dan pagi ini ke Rumah Sakit Broome,” ungkap mereka.
Seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia mengatakan orang-orang itu dilaporkan dalam keadaan sehat meskipun baru saja mengalami pengalaman buruk. Pihak berwenang juga disebut sedang berusaha memulangkan para nelayan malang tersebut itu secepat mungkin.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Australia khususnya ABF, AMSA, dan Otoritas Pengelolaan Perikanan Australia (AFMA) yang telah membantu menyelamatkan para nelayan tersebut. (BD)