Pilot Susi Air Minta TNI Tidak Gunakan Bom, Kapuspen TNI: Tak Mungkin Pakai Bom Dalam Misi Membebaskan Sandera

0
59
Dalam video yang diduga dibuat pada 24 April tahun 2023 tersebut, Philip tampak ada di tengah hutan. Dia mengaku dalam keadaan sehat, dan menyatakan dirinya baik-baik saja. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini beredar video berdurasi pendek yang merekam pilot Susi Air, Capt. Philip Mark Merthens, di antara dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). Philip menyampaikan permintaan agar TNI tak menyerang KKB dengan bom.

“Indonesia jangan lepas bom di sini, jadi tidak usah lepas bom, itu bahaya untuk saya dan orang di sini,” kata Philip dalam video singkat tersebut.

Dalam video, Philip tampak berada di tengah hutan. Dia mengaku dalam keadaan sehat, dan baik-baik saja. “Hari ini hari Senin, tanggal 24, bulan April tahun 2023. Sekarang hampir 3 bulan dari waktu, waktu yang ditangkap saya di Paro,” ungkap Philip.

“Saya masih hidup, masih sehat, saya makan yang baik, minum yang baik. Saya tinggal bersama orang di sini. Kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah dengan saya,” tutur Philip.

Merespons pernyataan Philip, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono, menyampaikan bahwa TNI menjamin pihaknya tidak memakai bom dalam operasi di Papua. Menurut Julius, tak mungkin TNI menggunakan bom dalam misi pembebasan sandera.

BACA JUGA :  Kasus Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Kapolri Diminta Lakukan Pengusutan

“Tidak mungkin pakai bom. Sangat berisiko terhadap keselamatan lingkungan, penduduk, dan bahkan sandera,” ungkap Julius, dikutip dari Detikcom, Rabu (26/4). Ia lalu menjelaskan bahwa pihaknya tidak memakai bom, melainkan granat.

Meski demikian, Julius bertanya-tanya, jangan-jangan permintaan sandera itu diucapkan atas desakan KKB/KST. “Jika sandera menyampaikan itu, apakah paksaan dari KST yang mulai terdesak?” ujar Julius.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Dony Charles Go belum bisa memastikan keaslian video tersebut karena masih didalami. Tapi menurutnya, video tersebut menjadi kabar baik terkait kondisi sang pilot.

“Terlepas video ini benar atau rekayasa karena kami masih mendalami. Namun ada info penting yang ditunjukkan yaitu bahwa kondisi pilot dalam keadaan hidup dan sehat sesuai dengan hasil analisa tim ahli gabungan TNI-Polri,” kata Dony, dikutip dari Detik.com (27/4/2023). (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini