RADAR TANGSEL RATAS – Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengusulkan sejumlah evaluasi imbas masalah pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini, termasuk kasus telantar hingga kekurangan makan. Menurutnya, salah satu penyebab masalah seputar naik haji di tahun ini adalah membeludaknya jumlah jemaah karena tambahan kuota dari Saudi.
“Penerimaan kuota tambahan jika masih ada tahun depan, maka perlu kajian yang matang dalam berbagai aspek pelayanan. Untuk apa kita memberangkatkan jemaah haji yang banyak, tapi tidak mendapatkan pelayanan yang berkualitas?” kata Ashabul kepada wartawan, Kamis (29/6).
Ashabul mengkritik Pemerintah Arab Saudi yang tak mengantisipasi penambahan jumlah jemaah. Tambahan kuota, katanya, tak dibarengi kesiapan penyelenggaraan haji.
Selain itu, Ashabul juga mengkritik profesionalisme Mashariq, perusahaan penyedia layanan haji yang dilibatkan Saudi. Menurutnya, ada sejumlah kecurangan yang dilakukan perusahan-perusahaan itu.
Ashabul menyampaikan, Komisi VIII sudah mengecek persiapan yang dilakukan Mashariq sesaat sebelum penyelenggaraan. Namun, eksekusi di lapangan berbeda dengan persiapan yang ditunjukkan.
“Komisi VIII hanya meninjau sampel Mashariq yang baik, sedangkan yang lain banyak yang kacau sebagai bentuk dari watak bisnis di Arab Saudi,” ujarnya
Lebih lanjut, Ashabul mengapresiasi langkah cepat Kementerian Agama yang mengirimkan nota protes ke mashariq. DPR, katanya, mendukung langkah pemerintah menuntaskan penyelenggaraan haji tahun ini.
“Komisi VIII DPR RI langsung memantau pengawasan haji tahun ini dan kami telah memiliki banyak catatan sebagai bahan evaluasi yang akan didiskusikan bersama Kementerian Agama dan selanjutnya akan disampaikan pada Kementerian Haji Arab Saudi,” tutur Ashabul.
Sebelumnya, perjalanan jemaah haji asal Indonesia diwarnai kabar buruk. Ribuan jemaah tertahan di Muzdalifah saat harus bergeser ke Mina.
Mereka menunggu kedatangan bus di tengah suhu 41º Celsius. Sebagian jemaah berinisiatif mencari bus lain untuk melanjutkan tahapan haji. Jemaah juga mengaku kekurangan makanan dan toilet. Sebagian jemaah mengaku baru menerima makan siang pada malam hari.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan telah mengirim surat kepada Mashariq tentang keberatan atas pelayanan buruk.
“Saya sudah membuat list komplain kepada pihak masyariq. Makanan insyaallah sudah teratasi. Di beberapa maktab yang saya cek pagi ini, aman,” ucap Yaqut lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/6).
Seperti yang sudah diketahui, Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji dari Arab Saudi sebanyak 8.000 kursi untuk musim haji tahun 1444 H/2023. Alhasil, total kuota haji Indonesia tahun ini adalah 229 ribu orang.
Kemenag kemudian menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 467 tahun 2023 tentang Penetapan Kuota Haji Tambahan 2023. Ketentuan itu mengatur kuota tambahan haji terdiri 7.360 kuota haji reguler dan 640 kuota haji khusus. (ARH)