RADAR TANGSEL RATAS – Sejak tahun 2020, Indonesia telah melakukan hilirisasi nikel yang berhasil memberi nilai tambah signifikan. Pemerintah pun melanjutkan kebijakan tersebut di sejumlah komoditas lain mulai dari bauksit hingga tembaga dan emas.
Bakal calon presiden Prabowo Subianto berjanji akan melanjutkan kebijakan hilirisasi industri yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut bila terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024. Prabowo menyanjung tekad Jokowi mengelola sumber daya alam Indonesia. Ia pun menyatakan berniat melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai oleh Jokowi itu.
“Strategi pembangunan yang sedang dilaksanakan pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Joko Widodo sudah benar. Dan saya bertekad, apabila saya menerima mandat dari rakyat, saya akan teruskan strategi yang sudah benar ini,” kata Prabowo di Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Kamis (13/7).
Menurut Prabowo, kebijakan Jokowi soal hilirisasi industri. Menurutnya, kebijakan itu berhasil melompatkan pendapatan Indonesia dari berbagai sumber daya. Misalnya, mampu menaikkan pendapatan Indonesia sampai 20 kali lipat.
Selain itu, Prabowo juga menyebut pendapatan Indonesia naik hingga 79 kali lipat jika melakukan hilirisasi industri kelapa sawit. “Penerimaan negara, kekayaan negara, meningkat drastis,” tuturnya.
Pembangunan negara, kata Prabowo, harus berlanjut meskipun presiden berganti. Sebab, pembangunan tak bisa hanya diukur dalam satu atau dua periode masa pemerintahan. “Pembangunan bangsa bukan dilaksanakan per lima tahun, bukan dilaksanakan per 10 tahun. Nation building adalah per generasi,” kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo menunjukkan kedekatannya dengan Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024. Dia berkali-kali memuji rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019 itu dalam beberapa bulan terakhir.
Tak ayal, kedekatan Prabowo dengan Jokowi menimbulkan spekulasi dari sejumlah kalangan politik, termasuk dari kader PDIP Adian Napitupulu. Adian mengaku sempat mempertanyakan keberpihakan Jokowi dalam Pilpres 2024.
“Yang gue tanya satu, ‘Bapak dukung capres siapa?’,” kata Adian. Adian menanyakan hal itu saat menemui Jokowi di Pasar Parung, pertengahan Juni lalu. (ARH)