Susunan Direksi Pertamina Tak Jadi Dirombak, Ahok Batal Jadi Dirut Pertamina?

0
167
RUPS sama sekali tidak merombak susunan direksi Pertama. Alhasil, Ahok tetap menjadi komisaris utama perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut. RUPS hanya mengangkat Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani menjadi wakil komisaris utama Pertamina. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok batal menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ahok santer disebut bakal menggantikan Nicke Widyawati sebagai orang nomor satu di Pertamina. Tapi, RUPS tidak merombak susunan direksi sama sekali. Alhasil, Ahok tetap menjadi komisaris utama perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut. RUPS hanya mengangkat Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani menjadi Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Penetapan Rosan menjadi wakil komisaris utama Pertamina juga tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina Nomor SK-211/MBU/07/2023 tanggal 25 Juli 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Juga, keputusan tersebut mengukuhkan pemberhentian dengan hormat terhadap Pahala Nugraha Mansury dari jabatan Wakil Komisaris Utama Pertamina yang menjabat sejak 3 Februari 2021 sehubungan dengan penetapannya sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan perubahan susunan Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan pemegang saham.

BACA JUGA :  Cegah Kebakaran Depo Terulang, DPR Desak Pertamina Lakukan Evaluasi dan Terapkan Mitigasi Bencana

“Dengan susunan Dewan Komisaris yang baru ini, Pertamina siap memenuhi aspirasi pemegang saham. Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Wakil Komisaris Utama Bapak Rosan Roeslani, dan berterima kasih kepada Bapak Pahala Mansury atas segala pengabdiannya kepada Pertamina,” tutur Fadjar melalui keterangan resmi, Kamis (27/7).

Rumor Ahok menggeser posisi Nicke memang berembus kencang. Terlebih, keduanya sempat dipanggil ke Kementerian BUMN oleh Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Meskipun tak membenarkan rumor tersebut secara langsung, Erick mengatakan pergantian direksi atau ‘tour of duty’ bisa dan biasa terjadi dalam sebuah perusahaan, terutama perusahaan pelat merah yang sejatinya milik negara.

“Saya belum bisa mengonfirmasi kalau memang itu sudah diputuskan. Tapi, saya rasa tour of duty bisa saja terjadi,” kata Erick kepada wartawan di kantornya, Jumat (21/7/2023).

Selain itu, Erick juga membantah pemanggilan Ahok dan Nicke spesifik terkait rencana pergantian struktural Pertamina. Ia menyebut Ahok dipanggil untuk membahas pemindahan Depo Plumpang yang sempat terbakar beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :  Kasus Firli Bahuri Bertemu SYL Naik ke Penyidikan

Sebelumnya, Nicke dipanggil untuk membicarakan program-program dari perusahaan minyak tersebut. Erick mau memastikan semua program Pertamina sudah berjalan dan dilaksanakan dengan cepat serta terukur.

“Jadi memang saya sering memanggil komut-dirut dengan konteks berbeda-beda yang tak lain ya untuk memastikan program mereka berjalan,” tuturnya. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini