RADAR TANGSEL RATAS – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku sempat jengkel kepada tim manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sebab, akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan.
“Dengan PMO yang dibikin kompleks, saya missed satu hal. November tahun lalu saya baru realize, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini juga saya sebel juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar. Baru kita dorong sekarang,” katanya dalam acara InJourney Talks, Selasa (1/8/2023).
Menurut Kartika, akibat belum adanya akses, maka Stasiun Karawang dan Padalarang akan terlambat dibuka. Pihaknya pun mengaku dilema, pasalnya jika Stasiun Karawang dibuka sekarang, maka tidak ada jalan aksesnya. Belum tersedianya akses padahal stasiun dan keretanya sudah ada, kata Kartika, adalah hal yang bodoh.
“Makanya Karawang sama Padalarang akan terlambat, baru akhir tahun karena di Karawang itu kalau kita buka stasiunnya di depannya nggak ada jalan. Ini juga stupid juga kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya. Itu bisa kelewatan juga,” ungkap Kartika.
“Saya bilang gimana dulu perencanaannya bisa kelewatan, masalah jalan nggak ada, baru sekarang mau dibangun,” ia menambahkan.
Kartika menuturkan, dalam pekerjaan proyek selalu muncul adanya titik buta atau blind spot. Karena itulah dalam sebuah tim harus saling mengingatkan.
“Event dengan PMO yang dibikin besar, karena saya fokus di delivery keretanya, lupa, baru November tahun lalu kita cek ternyata jalannya belum dibangun. Bahwa kita blind spot selalu muncul, kalau tim itu yang sehat, tim yang saling mengingatkan,” papar Kartika. (ARH)