Golkar-PAN Gabung KKIR, PKB: Soal Capres-Cawapres Tetap Berpatokan pada Piagam Sentul

0
105
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda menegaskan bahwa untuk soal capres dan cawapres yang akan diusung, PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul Bogor. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – PKB menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). PKB menegaskan penentuan calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres tetap berpatokan pada piagam kerja sama awal yang ditandatangani bersama Gerindra setahun lalu di Sentul Bogor.

“PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN. Tapi untuk penentuan capres dan cawapres yang akan diusung PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul Bogor,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).

Menurut Huda, bergabungnya Golkar dan PAN akan menambah kekuatan KKIR. Golkar dengan pengalaman panjang, kata Huda, akan memberikan insentif elektoral jika benar-benar bersatu dalam KKIR.

“Pun juga dengan PAN pasti akan memberikan tambahan kekuatan. Kami optimistis bergabungnya mereka akan menambah daya tawar KKIR termasuk menambah peluang besar bagi pasangan calon presiden maupun calon presiden wakil presiden yang akan diusung,” ujarnya.

BACA JUGA :  Soal Rencana Membangun Kereta Cepat Jakarta - Surabaya, Menhub: Ada Investor yang Tertarik

Huda menuturkan bahwa kerja sama Gerindra-PKB dan Golkar-PAN masih sangat awal sehingga membutuhkan detail-detail pembahasan agar benar-benar menjadi kekuatan yang solid.

“Kalau dari piagam kerja sama yang kita tanda tangani saat ini hanya menyebutkan bahwa Gerindra-PKB menerima Golkar-PAN sebagai rekan koalisi. Belum ada detail-detail terkait hak dan kewajiban para pihak, termasuk bagaimana pola pengambilan keputusan penentuan capres-cawapres yang akan diusung,” paparnya.

Lebih lanjut, Huda juga menyebut target kemenangan dalam Pilpres 2024 harus benar-benar menjadi pertimbangan KKIR plus Golkar-PAN. Hal itu penting dijadikan titik tolok kerja sama sehingga Prabowo Subianto tidak mengulang lagi memori kelam koalisi pengusungnya yang kalah dalam Pemilu 2014 dan 2019.

“Jadi pertimbangannya harus benar-benar peluang menang. Tidak sekadar jumlah kursi di parlemen, pasokan logistik, atau sekadar hasil survei. Tetapi benar-benar keseimbangan dari figur yang diusung, kekuatan logistik, hingga basis tradisional dukungan capres-cawapres yang akan diusung,” tuturnya.

PKB, kata Huda, tetap berpatokan pada hasil Muktamar Bali dalam mengusung capres atau cawapres di 2024. Forum tertinggi partai tersebut telah memberikan mandat untuk mengusung Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai capres dalam Pemilu 2024.

BACA JUGA :  Sebut Prabowo Cocok Jadi Presiden, PBB Bakal Deklarasikan Dukungan Pada Akhir Juli Nanti

“PKB telah berijtihad untuk mengusung Gus Imin dalam Pilpres 2024. Ijtihad ini didasari pada efek positif yang akan ditimbulkan bagi kemenangan PKB dan program unggulan untuk bangsa jika Gus Imin benar-benar maju serta menang dalam Pilpres 2024,” ujarnya. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini