Heboh! Mahasiswa UI Bertanya kepada Ganjar: Bapak Petugas Rakyat atau Petugas Partai?

0
219
Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo, saat mengisi materi kuliah kebangsaan bertema ‘Hendak ke Mana Indonesia Kita?’ di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Dalam sesi tanya jawab kuliah kebangsaan bertajuk ‘Hendak ke Mana Indonesia Kita?’ di Balairung Balai Purnomo, FISIP UI, Senin (18/9/2023), salah seorang mahasiswa FISIP UI bernama Noufal melontarkan pertanyaan kepada bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo soal status. Ia menanyakan apakah Ganjar berstatus sebagai petugas rakyat atau petugas partai.

“Pernyataan saya, jika bapak terpilih sebagai presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat. Dan tidak menjadi boneka Megawati?” ujarnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Ganjar langsung berdiri. Ia malah melontarkan pertanyaan balik kepada Naufal. “Naufal, kamu mengikuti saya selama 10 tahun jadi gubernur?” kata Ganjar.

“Mengikuti,” jawab Naufal.

“Oke saya petugas siapa?” tanya Ganjar.

Mendengar pertanyaan itu, Naufal terdiam.

“Finish,” kata Ganjar.

Ganjar lalu mengingatkan agar pendukungnya tak perlu khawatir soal status sebagai petugas partai. Menurut Ganjar, dirinya selama 10 tahun menjadi gubernur telah banyak mendapat kritik dari publik.

Ia juga menantang publik untuk melihat rekam jejaknya selama 10 tahun di Jawa Tengah, apakah kebijakan yang ia keluarkan lebih banyak menguntungkan partai atau masyarakat.

BACA JUGA :  Terharu, Aliansi Wanita Tionghoa Indonesia Titipkan Masa Depan Bangsa ke Prabowo-Gibran

“Maka kalau anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan adakah saya hanya berpihak pada partai saya. Mungkin nyaris anda tidak akan menemukan itu,” kata Ganjar. “Dan agar kamu, Naufal, bisa mengetahui, kamu akan saya kirim dua buku saya,” katanya lagi.

Sebelum sesi tanya jawab, Ganjar menuturkan bahwa dirinya siap memulangkan para tenaga kerja asing (TKA) asal China jika sumber daya manusia di dalam negeri sudah memadai.

“Jangan ada yang teriak-teriak ya, itu banyak pegawai China, diusir Pak. Ya sudah kita usir besok pagi, tapi kamu bisa gantikan enggak?” tandas Ganjar.

Berbekal pengalaman selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar mengaku tak ingin bertele-tele membicarakan masalah tersebut jika tak ada orang yang bisa menggantikan tenaga asing.

“Kalau saya bicara blak-blakan. Enggak ada kita bicara ‘oh iya ya nanti kita bicarakan’, kesuwen (kelamaan). Itu namanya ora (tidak) sat set,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyebut pemimpin bukanlah malaikat yang bisa menyelesaikan semua masalah dengan sempurna. Meski demikian, Ganjar mengatakan bahwa pemimpin harus memberikan optimisme lewat data dan fakta. (ARH)

BACA JUGA :  Usai Lakukan Gelar Perkara, Polda Metro Jaya Naikkan Kasus Dugaan Pemerasan Petinggi KPK ke Tahap Penyidikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini