RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, pesepakbola terkenal Cristiano Ronaldo membagikan foto-foto perjalanannya di salah satu tempat wisata di Arab Saudi, yaitu Al Ula. Tempat ini berada sekitar 110 km sebelah barat daya dari Tayma di Arab Saudi bagian utara-barat.
Kawasan Al Ula disebut-sebut memiliki keindahan bangunan yang terbuat dari batu kuno dan sangat indah. Kawasan ini memiliki 22.561 kilometer persegi padang pasir, pegunungan batu pasir, dan situs warisan budaya kuno, termasuk Hegra, yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi.
Hegra sendiri merupakan situs kota kuno yang terletak di kota selatan utama kerajaan Nabatean. Area ini terdiri dari hampir 100 makam dengan fasad rumit yang dipotong menjadi batu pasir.
Bersama sang istri, Georgina Rodriguez, Ronaldo berfoto di antara tebing dan bagian depan kota. “Terpesona dengan warisan manusia dan alam Al Ula yang luar biasa di Arab Saudi,” tulis Ronaldo dalam caption Instagramnya, @cristiano.
Pada postingan kedua, Ronaldo dan Georgina tampak lebih mesra. Ia berfoto sambil mencium kening sang istri. “Al Ula, di mana sejarah kuno bertemu dengan kisah modern,” tulis Ronaldo pada unggahan kedua.
Sebagai informasi, bagi umat muslim, Al Ula merupakan kota yang terkutuk karena dihuni banyak jin dan roh jahat sehingga dilarang untuk dikunjungi. Menurut sejumlah sumber, Al Ula mendapat stigma negatif karena berkaitan dengan kisah kaum Tsamud. Dalam sejarah Islam, kaum Tsamud merupakan salah satu golongan yang diazab oleh Allah SWT karena kekufuran mereka terhadap sang pencipta.
Diceritakan, dulu Nabi Muhammad SAW berusaha sebisa mungkin tidak “bersentuhan” dengan Al Ula. Bahkan Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti umatnya agar jangan berkunjung ke kota ini. Bahkan Nabi mempercepat langkahnya, dan tidak menoleh ke kanan atau kiri saat melewati Al Ula dalam perjalanannya menuju Perang Tabuk antara Arab dan Bizantium.
Tapi kini Arab Saudi disebut-sebut ingin menghapus imej tadi. Arab Saudi melakukan pembangunan terhadap Al Ula, yang dibagi menjadi tiga tahap, yakni pada 2023, 2030, dan 2035.
Dikabarkan, pemerintahan Raja Salman akan menggelontorkan USD 2 miliar (Rp 31 triliun) sebagai pendanaan awal untuk mengembangkan kawasan Al Ula. Bahkan CEO Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU), Amr Almadani, mengatakan dana yang besar juga akan mengucur dari kemitraan Saudi dengan pihak swasta yakni sebesar USD 3,2 miliar (Rp 49 triliun) yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur kota di tahap satu pada 2023 ini. (ARH)