RADAR TANGSEL RATAS – Beredar kabar bahwa Wings Group dan Djarum Group hengkang dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Spontan, berita miring itu langsung dibantah oleh Head of Corporate Communications & CSR WINGS Group Indonesia, Sheila Kansil.
Menurut Sheila, pihaknya tetap ikut serta di dalam Konsorsium Nusantara IKN yang bersifat Non Komersial, salah satu contohnya adalah pembangunan Botanical Garden. “WINGS Group berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan IKN,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/1/2024).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan. “Djarum tetap di IKN, untuk kembangkan botanical garden. Investasinya masih belum terdeteksi,” tuturnya kepada wartawan, Jumat (5/1/2024).
Pernyataan dua perwakilan perusahaan tersebut diperkuat lagi oleh statement dari
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono. Kepada wartawan, Agung memastikan bahwa Djarum Group dan Wings Group masih ambil bagian dalam konsorsium nusantara. Ia mencatat terdapat 12 konglomerat yang masuk dalam konsorsium tersebut.
Tercatat, 12 grup konglomerat yang tergabung dalam konsorsium, yakni Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Sinar Mas Group, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulau Intan, Alfa Group, Barito Pacific, Adaro Group, Djarum Group, dan Wings Group.
“Investor Konsorsium Nusantara tidak hanya terbatas pada sau proyek saja, misalnya Hotel Nusantara yang daftarnya sudah disampaikan, ini bisa dinamis sesuai kebutuhan, ” tutur Agung (5/1/2024).
Menurut Agung, investasi yang dilakukan Konsorsium Nusantara tidak terbatas dalam satu proyek. Investasi oleh Konsorsium nusantara, kata Agung, bersifat dinamis sesuai kebutuhan anggotanya.
Sebagai informasi, konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) melakukan groundbreaking pembangunan mall, hotel dan perkantoran pada 21 September 2023.
Di balik konsorsium ASG ini ada nama-nama investor kakap, di antaranya yakni Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Widjaja), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (Wiliam Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Tohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya).
Terkait para investor tadi, Agung menjelaskan bahwa total investor pelopor yang masuk ke IKN sudah mencapai 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp 41 triliun. “Kita sebut mereka investor pelopor yang sudah ground breaking dengan total investasi non APBN Rp 41 triliun,” tutur Agung Wicaksono dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/12/2023).
Investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama, kata Agung, ada empat investor. Pertama ialah Konsorsium Nusantara untuk beragam proyek yang berisi Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfamart.
Selain Konsorsium Nusantara, investor lainnya adalah Vasanta Innopark yang membangun hotel, RS Abdi Waluyo untuk rumah sakit, dan FIFA untuk pelatihan sepak bola internasional.
Untuk investor yang telah masuk daftar groundbreaking tahap kedua di antaranya Hermina untuk rumah sakit, Pakuwon Group beragam proyek, Jakarta International School untuk sekolah internasional yang dipelopori berbagai kedutaan besar, Mayapada Hospital untuk rumah sakit, Astra untuk relokasi sekolah SDN 02 Sepaku.
Lalu ada Kementerian Perhubungan untuk bandara VVIP, BPJS Ketenagakerjaan berupa kantor pusat, Bank Indonesia untuk kantornya, dan PT PLN untuk PLTS 50 megawatt. Total investasi dari 9 investor dan lembaga pemerintahan dalam groundbreaking kedua itu senilai Rp 13,1 triliun.
Sememtara daftar investor yang masuk ke groundbreaking 3 di antaranya adalah Aqua untuk miniatur hutan tropis, The Pakubuwono untuk beragam proyek, PT WBL dan BSB, serta BSH juga beragam proyek, Bluebird untuk kantor dan layanan transportasi, Polri untuk kantor pusat, TNI AD untuk komando distrik militer, Kementerian Kesehatan rumah sakit, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian PUPR untuk penghijauan dan rehabilitasi.
Total 10 investor dan lembaga pemerintahan itu telah mengucurkan investasi senilai Rp 5,9 triliun dalam tahap groundbreaking ketiga yang sudah berjalan beberapa saat lalu. “Jadi ini riil invest betul-betul masuk. Kalau tidak masuk tentu mereka tidak membangun,” tutur Agung.
Bahkan, sebanyak 15 investor bakal melakukan groundbreaking proyek baru di IKN pada Januari hingga Februari 2024 mendatang yang terdiri dari pihak swasta dan lembaga pemerintahan akan mulai membangun berbagai proyek sesuai kepentingannya. (ARH)