RADAR TANGSEL RATAS – Israel kembali membuat geram penduduk dunia. Negara itu akan berusaha menghentikan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, beroperasi di Gaza setelah perang dengan kelompok Hamas berakhir. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, pada Sabtu (27/1) dalam postingan di X.
Seperti yang dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/1/2024), Katz mengaku bahwa pernyataannya itu dilontarkan setalah pemerintah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. “Kementerian Luar Negeri bertujuan untuk memastikan bahwa UNRWA tidak akan menjadi bagian dari hari esok,” tulis Katz di X.
Selain itu, Katz juga menyebut pihaknya akan berusaha mengumpulkan dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan pendonor besar lainnya untuk badan PBB tersebut.
Tak ayal, Kelompok Hamas langsung mengecam “ancaman” Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut. “Kami meminta PBB dan organisasi internasional untuk tidak menyerah pada ancaman dan pemerasan dari Israel,” tulis kantor pers Hamas dalam sebuah postingan di Telegram, Sabtu (27/1/2024)
Terkait tuduhan Israel tentang keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan Hamas 7 Oktober, pemerintah Australia dan Kanada telah menghentikan sementara pendanaan mereka ke badan PBB tersebut.
Menurut Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, pemerintahannya “sangat prihatin” terhadap tuduhan terhadap UNRWA. “Kami sedang berbicara dengan mitra-mitra dan akan menghentikan sementara pencairan dana baru-baru ini,” tulis Wong di platform media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/1/2024).
“Kami menyambut baik tanggapan cepat UNRWA, termasuk mengakhiri kontrak dan meluncurkan penyelidikan, serta pengumuman baru-baru ini mengenai penyelidikan penuh terhadap tuduhan terhadap organisasi tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada hari Jumat waktu setempat (26/1/2024) juga mengumumkan bahwa Ottawa untuk sementara menghentikan pendanaan tambahan untuk UNRWA selagi negara tersebut melakukan penyelidikan menyeluruh atas tuduhan tersebut.
“Kanada menanggapi laporan ini dengan sangat serius dan menjalin hubungan erat dengan UNRWA dan donor lainnya mengenai masalah ini,” tulisnya di X.
“Jika tuduhan tersebut terbukti akurat, Kanada mengharapkan UNRWA segera mengambil tindakan terhadap mereka yang diduga terlibat dalam serangan Hamas,” imbuhnya.
Dikabarkan, langkah tersebut dilakukan setelah Amerika Serikat juga menghentikan pendanaannya untuk UNRWA pada hari Jumat waktu setempat (26/1/2024). Amerika Serikat juga dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut ditujukan kepada 12 pegawai yang “mungkin terlibat” dalam serangan Hamas sehingga memicu perang di Gaza.
Bahkan Sekjen PBB Antonio Guterres juga telah berjanji bakal melakukan kajian independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA.
Di sisi lain, UNRWA mengumumkan pada hari Jumat (26/1/2024), bahwa pihaknya telah memecat beberapa pegawai yang dituduh Israel terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, berjanji akan meminta pertanggungjawaban, termasuk melalui penuntutan pidana, pada setiap pegawai UNRWA yang ditemukan terlibat dalam serangan Hamas tersebut. (ARH)