Bantah Terima 1 Miliar Dolar Terkait Dugaan Pemerasan Kementan, Firli: Siapa yang Mau Kasih Itu?

0
203
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan tidak pernah menerima uang yang diduga merupakan hasil pemerasan SYL di lapangan bulutangkis seperti isu yang telah beredar sejauh ini. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan tidak pernah ada pemerasan yang dilakukan petinggi KPK dalam pengusutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Karena itu dia membantah ada penerimaan uang 1 miliar Dolar terkait kasus tersebut dari pihak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Saya kira nggak ada orang-orang menemui saya apalagi ada isu sejumlah 1 miliar Dolar, saya pastikan nggak ada. Bawanya berat itu. Kedua, siapa yang mau kasih itu,” kata Firli di gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

Sebelumnya, Firli Bahuri disebut-sebut menerima uang 1 miliar Dolar setelah bermain bulutangkis di daerah Mangga Besar, Jakarta Barat. Hal itu langsung dibantah Firli.

Dalam bantahannya, Firli mengatakan tidak pernah menerima uang yang diduga merupakan hasil pemerasan SYL di lapangan bulutangkis seperti isu yang telah beredar sejauh ini.

“Ajudan saya hanya satu orang namanya Kevin, nggak ada yang lain. Mungkin rekan-rekan mengikuti untuk menjaga kesehatan dan kebugaran memang saya sering melaksanakan bulu tangkis setidaknya dua kali seminggu dan itu tempat terbuka,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Nah Loh! Saksi Sebut Komisi I DPR Terima Uang Rp 70 Miliar dari Kasus BTS 4G

Firli lalu menyinggung hubungannya dengan SYL. Dia mengatakan hanya berkomunikasi dengan SYL saat bertemu dalam rapat terbatas atau sidang kabinet. “Di Kementerian Pertanian, saya kenalnya hanya menteri. Di saat rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna, saya selalu bicara pada menteri sebelum sidang, itu diambil fotonya,” tutur Firli.

“Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu apalagi disebut pemerasan. Saya kira tidak ada tuduhan itu,” ia menambahkan.

Kabar tentang petinggi KPK dilaporkan terkait dugaan pemerasan itu mengacu pada beredarnya surat panggilan dari Polda Metro Jaya untuk ajudan dan sopir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dua surat yang ditujukan kepada Panji Harianto dan Heri tertanggal 25 Agustus 2023. Disebutkan Panji adalah ajudan Mentan, sedangkan Heri adalah sopir Mentan.

Keduanya diminta menghadap ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya pada 28 Agustus 2023. Surat pemanggilan teregister dengan nomor B/10339/VIII/RES.3.3/2023/Ditreskrimsus. Surat ditandatangani oleh Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak. (ARH)

BACA JUGA :  Di Bawah Komando Prof. Heri Hermansyah, Fakultas Teknik UI Selenggarakan Program "Double Degree" dengan University of Birmingham

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini