Demi Kurangi Korupsi di Pemerintahan, Sudirman Said Dorong Partai Politik Dibiayai Negara

0
198
Juru bicara capres Anies Baswedan, Sudirman Said, menuturkan bahwa pendanaan partai politik akan menciptakan efisiensi. Hal itu, kata dia, lebih bagus daripada partai harus berjalan dengan biayanya masing-masing. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, bicara soal pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia ingin pendataan partai politik masuk dalam anggaran negara supaya bisa menekan tingkat korupsi di partai-partai.

Menurut Sudirman, pendanaan partai politik akan menciptakan efisiensi. Hal itu, kata dia, lebih bagus daripada partai harus berjalan dengan biayanya masing-masing.

“Pendanaan partai politik, agenda lama, butuh keberanian. Kita semua berhitung, 1% dari APBN saja Rp 3T. Rp 3T lebih dari cukup biaya politik,” tutur Sudirman dalam acara seminar Indonesia Integrity Forum 2023 di Mandarin Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Sudirman juga menegaskan bahwa partai politik lebih penting dibanding lembaga setingkat birokrat atau kepolisian. “Apa politik tidak lebih penting dari tentara, birokrat, polisi? Sebenarnya lebih penting karena di hulu. Waktu rekrut tentara, pegawai negeri, polisi, bina mereka, dengan uang negara. Kenapa tidak? ujarnya.

“Jadi kita ingin dorong politik pakai publik money karena ini accountable, punya strategis dan akan kurangi korupsi gila-gilaan. Itu efisien daripada kita biarkan politik mahal dan partai cari jalan sendiri masing-masing,” Sudirman menambahkan.

BACA JUGA :  Kemenangan Maroko Atas Spanyol Jadikan Seorang Guru SD Kaya Mendadak  

Lebih lanjut, Sudirman menyatakan Anies akan mendorong UU Perampasan Aset sebagai efek jera. Pihaknya akan memulihkan peran KPK di masa mendatang. “Kembalikan fungsi KPK pada masanya sebagai instrumen percepat, tidak hanya penindakan, tapi juga pencegahan,” tandas Sudirman.

Negara inu, kata Sudirman, punya tujuh lembaga tinggi. Tapi lima dari tujuh petinggi lembaga tinggi tadi masuk penjara dalam 10 tahun ini. “Apa yang membuat jenderal aktif dagang narkoba bertahun-tahun lamanya? Ini harua kita renungkan,” tuturnya.

Selain itu, Sudirman juga yakin, Anies mampu memilih tim kabinet tanpa didominasi penuh parpol. Ia menyinggung di awal pemerintahan Presiden Jokowi di mana menteri-menteri kabinet terseleksi secara ketat.

“Walau memang betul kabinet iuran parpol tapi kita bisa tentukan kriteria. Waktu minta orang, kita tetapkan kriteria dan baru ditentukan parpol. Karena tidak dipungkiri ini kerja sama parpol, oleh karena itu partai dapat tempat. Tapi kita set the tone ingin bentuk kabinet baik, bersih,” papar Sudirman. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini