Ini Dia Sosok Perdana Menteri Wanita Pertama di Italia

0
59
Giorgia Meloni dilantik sebagai Perdana Menteri wanita pertama di Italia pada Sabtu, 22 Oktober 2022, bersama tim kabinetnya. Ia menjabat Perdana Menteri saat Italia sedang didera krisis keuangan dan menuju jurang resesi. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Akhirnya Giorgia Meloni secara resmi dan sah menjadi Perdana Menteri (PM) Italia per Jumat 21 Oktober 2022 waktu setempat. Dikutip dari Xinhua, Minggu (23/10), pemimpin partai sayap kanan populis Persaudaraan Italia (Brothers of Italy/FdI) itu kini menjadi PM wanita yang pertama di Italia.

Pengumuman resmi terkait PM Italia itu muncul setelah Meloni bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Istana Kepresidenan Quirinale di Roma, pada Jumat sore waktu setempat.

Sebelumnya, berdasarkan laporan BBC, Senin (26/9), Giorgia Meloni unggul di pemilu Italia 2022 pada hitungan exit poll oleh lembaga Rai. AP News menyebut polling dari Rai memiliki margin of error 3,5 persen poin. Diprediksi, Meloni menang 22-26 persen suara, mengalahkan rivalnya Enrico Lette yang berhaluan kiri-tengah.

Perolehan suara Enrico Lette tepat berada di belakang Giorgia Meloni, yakni antara 25,5 persen hingga 29,5 persen. Selanjutnya ada Giuseppe Conte dari Gerakan Lima Bintang.

Meloni menerima mandat untuk membentuk kabinet baru kurang dari sebulan setelah kemenangannya dalam pemilihan umum yang digelar lebih awal pada 25 September lalu.

BACA JUGA :  Hashim: Jokowi Kaget Saat Tahu Prabowo Pernah Selamatkan Uang Negara Rp 51 Triliun dari Korupsi

“Kabinet barunya, yang akan mencakup 22 menteri, dilantik pada hari Sabtu 22 Oktober. Dan pekan depan, pemerintahan baru itu akan menghadapi mosi kepercayaan di kedua majelis parlemen,” ungkap Ugo Zampetti, Sekretaris Jenderal Kepresidenan Republik Italia, kepada wartawan.

Pemerintahan Meloni bakal memimpin mayoritas yang besar di kedua majelis Parlemen (Kamar Deputi dan Senat) negara itu.

Pemilihan lebih awal pada September lalu diadakan setelah Mario Draghi, seorang ekonom dan mantan kepala Bank Sentral Eropa (European Central Bank), mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 21 Juli.

Pemerintah Meloni berpotensi membangun pemerintahan paling sayap kanan di Italia sejak Perang Dunia II. Kondisi tersebut dianggap bisa membuat pusing Uni Eropa di tengah invasi Rusia.

Uniknya, BBC menyebut retorika Meloni mirip dengan gaya pemimpin Hungaria, Viktor Orban.

Hal lain yang juga menjadi sorotan dunia adalah keinginan Meloni membatasi hak LGBT dan para imigran. Maklum, pernikahan sesama jenis belum legal di Italia, pemerintah hanya menyediakan civil union bagi pasangan sesama jenis.

BACA JUGA :  Hadiri Puncak HUT ke-58 Partai Golkar, Jokowi: Airlangga Punya Jam Terbang Tinggi Sebagai Pemimpin

Meski demikian, Meloni juga berusaha memperbaiki citranya. Ia menegaskan akan memberi dukungan kepada Ukraina dan mengurangi retorika anti-Uni Eropa. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini