RADAR TANGSEL RATAS – Kasus meninggalnya satu keluarga di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu masih menyisakan misteri dan masih belum berhenti menjadi sorotan publik.
Seperti yang telah diberitakan di banyak media, satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan dalam kondisi tewas dan mengering di rumahnya pada hari Kamis (10/11/2022).
Satu keluarga yang sudah tak bernyawa tersebut terdiri dari suami, istri, anak, dan ipar korban. Kematian mereka menyisakan tanda tanya karena hasil autopsi menyebut tidak adanya tanda-tanda kekerasan. Bahkan hasil autopsi juga menyebut tidak ada sisa makanan pada lambung dari para korban.
Merangkum dari berbagai sumber, berdasarkan dari hasil pemeriksaan dokter, disebutkan bahwa satu keluarga tersebut tidak mengonsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal itu dilihat dari otot-ototnya yang sudah mengecil. Dari situ muncul spekulasi bahwa satu keluarga tersebut tewas karena kelaparan.
Dikutip dari Suara.com (13/11), dugaan mati kelaparan dianggap tidak sesuai bila melihat kondisi perekonomian keluarga tersebut yang bisa dibilang tidak berkekurangan. Spekulasi bahwa keluarga tersebut tewas karena kelaparan juga dianggap aneh oleh pihak keluarga korban.
Sementara ini, polisi yang menangani kasus tersebut juga menemukan fakta terkait dengan kondisi yang ada di dalam rumah korban.
Adik dari salah satu korban menyebut bahwa keluarga korban memiliki latar belakang perekonomian yang cukup atau mampu. Dengan demikian, pihak keluarga merasa aneh dan heran pada saat beredar spekulasi satu keluarga tersebut tewas karena kelaparan.
Terbaru, muncul isu yang menyebutkan bahwa satu keluarga yang tewas tersebut sudah sejak lama tidak menjalin komunikasi dengan keluarga yang lain. Mereka dikabarkan sudah putus komunikasi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Berdasarkan penuturan dari keluarga korban, keluarga yang nahas tersebut pernah ikut dalam perayaan Natal, itu pun puluhan tahun lalu.
Kemudian, mereka diketahui memutus komunikasi. Bahkan, adik kandung korban menyebut bahwa dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang kakak (istri Handoyo) lima tahun yang lalu.
Beberapa fakta pun mencuat. Berdasarkan penuturan dari keluarga korban, istri Handoyo dulunya merupakan seorang pedagang kue.
Sementara itu, salah satu korban pernah bekerja sebagai pekerja kantoran, meskipun tidak diketahui secara pasti tentang pekerjaan mereka sesudah putus hubungan sejak lima tahun lalu dengan keluarga.
Asiung, Ketua RT 015/RW 07 di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, mengaku sempat melakukan komunikasi terakhir dengan salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarga lainnya. Komunikasi tersebut berkaitan dengan surat dari PLN tentang tunggakan pembayaran listrik pada 31 Agustus 2022.
Mereka pun melakukan komunikasi pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar segera membayar listrik sebesar Rp 300 ribu agar tidak diputus oleh PLN .
Anehnya, pada Oktober 2022, pihak keluarga tersebut justru meminta para petugas PLN untuk memutus aliran listriknya.
Baru-baru ini, polisi menemukan fakta terkait dengan kondisi rumah korban. Barang-barang korban sudah dalam kondisi rapi dan telah dikemas layaknya orang yang hendak pindah.
Tidak hanya itu, polisi menyebut bahwa di dalam rumah tersebut tidak sama sekali ditemukan bahan makanan. Kulkas milik keluarga tersebut ditemukan dalam keadaan kosong.
Satpam yang kerap melakukan patroli di wilayah tersebut mengatakan bahwa satu keluarga yang tewas itu merupakan keluarga yang cenderung tertutup. Ia juga menjelaskan bahwa rumah keluarga tersebut selalu tertutup dan penghuninya jarang bergaul dengan warga setempat.
Di sisi lain, polisi yang menangani kasus tersebut menjelaskan bahwa mobil milik korban dinyatakan hilang. Masih belum diketahui secara pasti terkait dengan orang yang membawa mobil tersebut.
Persoalan mobil yang menghilang itu sempat disinggung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat. Diketahui, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait dengan mobil tersebut. Penyelidikan kepolisian agak mengalami kesulitan karena tidak ada CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Asiung, Ketua RT setempat, meragukan kematian satu keluarga tersebut akibat kelaparan. Sebab, dari hasil olah TKP, ditemukan bon katering yang menandakan bahwa keluarga tersebut masih mengonsumsi makanan.
Tidak hanya itu, Asiung juga menjelaskan bahwa ada salah satu warga yang sempat melihat salah satu korban memesan makanan secara daring sekitar tiga pekan lalu sebelum jasad satu keluarga tersebut ditemukan. (BD)